Kabupaten Brebes adalah salah satu
kabupaten di
Provinsi Jawa Tengah,
Indonesia. Luas wilayahnya 1.657,73 km², jumlah penduduknya sekitar 1.732.719 jiwa (2010). Ibukotanya ada di
Brebes. Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa Tengah.
Sejarah
Ada beberapa pendapat mengenai asal - usul nama Brebes yang di
antaranya berasal dari kata di antaranya Brebes berasal dari kata "Bara"
dan "Basah", bara berarti hamparan tanah luas dan basah berarti banyak
mengandung air. Keduanya cocok dengan keadaan daerah Brebes yang
merupakan dataran luas yang berair.Karena perkataan bara di ucapkan bere
sedangkan basah di ucapkan besah maka untuk mudahnya di ucapkan Brebes.
Dalam Bahasa Jawa perkataan Brebes atau
mrebes berarti
tansah metu banyune yang berarti selalu keluar airnya.
Nama Brebes muncul sejak zaman
Mataram. Kota ini berderet dengan kota-kota tepi pantai lainnya seperti
Pekalongan,
Pemalang, dan
Tegal. Brebes pada saat itu merupakan bagian dari wilayah
Kabupaten Tegal.
Pada tanggal
17 Januari 1678 di
Jepara
diadakan pertemuan Adipati Kerajaan Mataram se Jawa Tengah, termasuk
Arya Martalaya, Adipati Tegal dan Arya Martapura, Adipati Jepara. Karena
tidak setuju dengan acara penandatanganan naskah kerjasama antara
Amangkurat Admiral dengan
Belanda terutama dalam menumpas pemberontakan
Trunajaya dengan imbalan tanah-tanah milik
Kerajaan Mataram,
maka terjadi perang tanding antara kedua adipati tersebut. Peristiwa
berdarah ini merupakan awal mula terjadinya Kabupaten Brebes dengan
Bupati berwenang .Sehari setelah peristiwa berdarah tersebut yaitu
tanggal 18 Januari 1678, Sri Amangkurat II yang berada di Jepara
mengangkat beberapa Adipati/ Bupati sebagai pengagganti Adipati-adipati
yang gugur. Untuk kabupaten Brebes di jadikan kabupaten mandiri dengan
adipati
Arya Suralaya
yang merupakan adik dari Arya Martalaya. Pengangkatan Arya Suralaya
sekaligus titimangsa pemecahan Kadipaten Tegal menjadi dua bagian yaitu
Timur tetap di sebut Kadipaten Tegal dan bagian barat di sebut Kabupaten
Brebes.
Geografi
Peta Administrasi Provinsi Jawa Tengah
Kabupaten Brebes terletak di bagian Utara paling Barat Provinsi Jawa Tengah, di antara koordinat 108° 41'37,7" - 109° 11'28,92"
Bujur Timur dan 6° 44'56'5" - 7° 20'51,48
Lintang Selatan dan berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi
Jawa Barat. Penduduk Kabupaten Brebes mayoritas menggunakan
bahasa Jawa yang yang mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain, biasanya disebut dengan
Bahasa Jawa Brebes. Namun terdapat Kenyataan pula bahwa sebagian penduduk Kabupaten Brebes juga bertutur dalam
bahasa Sunda
dan banyak nama tempat yang dinamai dengan bahasa Sunda menunjukan
bahwa pada masa lalu wilayah ini adalah bagian dari wilayah Sunda.
Daerah yang masyarakatnya sebagian besar menggunakan
bahasa Sunda atau biasa disebut dengan
Bahasa Sunda Brebes, adalah meliputi
Kecamatan Salem,
Banjarharjo,dan
Bantarkawung, dan sebagian lagi ada di beberapa
desa di Kecamatan
Losari,
Tanjung,
Kersana,
Ketanggungan dan
Larangan.
Berdasarkan naskah kuno primer
Bujangga Manik (yang menceriterakan perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta
Hindu Sunda
yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan Bali
pada awal abad ke-16), yang saat ini disimpan pada Perpustakaan
Boedlian,
Oxford University,
Inggris sejak tahun
1627, batas
Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah Ci Pamali (sekarang disebut sebagai
Kali Brebes atau Kali Pemali yang melintasi pusat kota Brebes) dan Ci Serayu (yang saat ini disebut
Kali Serayu) di Provinsi
Jawa Tengah.
Ibukota kabupaten Brebes terletak di bagian timur laut wilayah kabupaten. Kota Brebes bersebelahan dengan
Kota Tegal, sehingga kedua kota ini dapat dikatakan "menyatu".
Brebes merupakan kabupaten yang cukup luas di Provinsi Jawa Tengah.
Sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah. Bagian barat daya
merupakan dataran tinggi (dengan puncaknya
Gunung Pojoktiga dan
Gunung Kumbang), sedangkan bagian tenggara terdapat pegunungan yang merupakan bagian dari
Gunung Slamet.
Dengan iklim tropis, curah hujan rata-rata 18,94 mm per bulan.
Kondisi itu menjadikan kawasan tesebut sangat potensial untuk
pengembangan produk pertanian seperti tanaman padi, hortikultura,
perkebunan, perikanan, peternakan dan sebagainya.
Karakteristik Wilayah Pantai
Pantai
- pantai di Kabupaten Brebes merupakan tempat bermuaranya sungai besar
dan kecil, yang menyebabkan daerah pantainya makin bertambah ke arah
laut
(prograding).Pantai di Brebes dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis
pantai, yaitu: pantai delta ( Delta Losari dan Pemali), pantai teluk (
Teluk Bangsri ) dan pantai lurus ( Randusanga ). Berdasarkan tingkat
perkembangan atau penambahan daerah pantainya, pantai delta mengalami
perubahan paling dinamis, diikuti oleh pantai teluk kemudian oleh pantai
lurus.
Pembagian zonasi pantai terdiri dari bagian barat mulai dari Losari (
Prapag Kidul dan Prapag Lor ), Teluk Bangsri sampai dengan sekitar
muara sungai Nippon (Desa Sawojajar dan Kaliwlingi) baik untuk
pengembangan konservasi tanaman
bakau (
mangrove
) yang dapat berfungsi untuk pemulihan daya dukung lingkungan,
sedangkan wilayah pantai bagian timur mulai sebelah timur sungai kamal
sampai dengan Pantai Randusanga Kulon sangat baik untuk dikembangkan
menjadi Kawasan Pelabuhan Antarpulau maupun Kawasan Pariwisata Pantai.
Perairan daerah pantai bagian barat relatif dangkal, untuk mencapai
kedalaman laut 5 meter berjarak lebih kurang 2.25 km dari garis pantai,
sedang di perairan bagian timur, kedalaman laut 5 meter, berjarak lebih
kurang 1,4 km. Makin kearah lepas pantai kedalaman laut berubah secara
gradual ( morfologi dasar lautnya landai ) dengan pola garis kontur
tidak lagi mengikuti bentuk garis pantainya.
Wilayah pesisir
pantai Kabupaten Brebes yang mempunyai panjang pantai ± 72,93 KM yang
meliputi 14 desa di 5 kecamatan memiliki potensi yang tak ternilai bagi
masyarakat. Perairan pantai tidak saja menjadi sumber pangan yang
produktif, tetapi juga sebagai gudang mineral, alur pelayaran, tempat
rekreasi dan juga sebagai tangki pencerna bahan buangan hasil kegiatan
manusia. Besarnya sumber alam yang terkandung di dalamnya, hayati maupun
non hayati serta aneka kegunaan yang bersifat ganda merupakan bukti
yang tidak dapat disangkal, bahkan menjadi tumpuan harapan manusia dalam
usahanya memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat di masa
mendatang.
Sebagai daerah yang mempunyai wilayah cukup luas yang terdiri dari
pegunungan dan wilayah
pantai,
terdapat sungai-sungai yang mempunyai arus cukup deras terutama saat
musim hujan. Aliran sungai yang melintas pada umumnya membentang dari
arah
dataran tinggi di wilayah selatan (daerah hulu), ke
dataran rendah di wilayah utara ( daerah hilir ) menuju ke
Laut Jawa yaitu :
Pemerintahan
Satuan Kerja Perangkat Daerah
- Sekretariat Daerah
- Sekretariat DPRD
- Badan Perencana Pembangunan Daerah
- Inspektorat Daerah
- Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
- Badan Kepegawaian Daerah
- Dinas Pendidikan
- Dinas Perindustrian dan Perdagangan
- Dinas Perikanan dan Kelautan
- Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura
- Dinas Peternakan
- Dinas Kehutanan dan Perkebunan
- Dinas Pariwisata, Kebudayaan,Pemuda dan Olah Raga
- Dinas Perhubungan
- Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial
- Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi
- Kantor Pengolahan Data dan Kearsipan
- Kantor Informasi dan Kehumasan
- Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
- Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa
- Dinas Koperasi dan UKM
Bupati yang Pernah Menjabat
- Arya Suralaya 1678 - 1683
- Pusponegoro I
- Pusponegoro II 1683 - 1809
- Pusponegoro III
- Singasari Panatayuda I 1809 - 1836
- Singasari Panatayuda II 1836 - 1856
- Singasari Panatayuda III
- Cakra Atmaja 1876 - 1880
- Cakranegara I 1880 - 1885
- Sumitra (Cakranegara II) 1885 -
- Martana 1907 - 1929
- Sajikun 1929 (8 Bulan)
- Ariya Purnama Hadiningrat 1920-1929
- Sutirta Pringga Haditirta 1936 - 1942
- Sunarya 1942 - 1945
- Sarimin Reksadiharja 1946
- Syatori 1946 - 1947
- Awal 1947
- Agus Miftah 1947 - 1948
- Sumarna 1948 - 1950
- Mas Slamet 1950 - 1956
- Mardjaban 1956 - 1966
- Sartono Gondosoewandito, SH 1967 - 1979
- Syafrul Supardi 1979 - 1989
- Hardono 1989 - 1994
- Syamsudin Sagiman 1994 - 1999
- Moh. Tadjudin Nuraly 1999 - 2001
- Drs. Tri Harjono (PLTH) Mei 2001 - Juli 2002
- Indra Kusuma Juli 2002 - s.d. Agustus 2010
- H. Agung Widiyantoro 10 Mei 2011 s.d. Desember 2012
- H. Idza Priyanti Desember 2012 s.d. sekarang (bupati terpilih)
Perwakilan
DPRD Kabupaten Brebes hasil
Pemilihan Umum Legislatif 2009 tersusun dari 10
partai politik, dengan perincian sebagai berikut:
Pembagian Wilayah Administratif
Secara administratif Kabupaten Brebes terbagi dalam 17
kecamatan, yang terdiri atas 292
desa dan 5
kelurahan.
Dalam Pola Perwilayahan Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Brebes termasuk Wilayah Pembangunan II dengan pusat di
Tegal. Kabupaten Brebes sendiri dalam perwilayahan pembangunan dibagi menjadi 3 Sub Wilayah Pembangunan (SWP) yaitu:
- SWP Ia, dengan pusat di Brebes, meliputi Kecamatan Brebes, Wanasari, Jatibarang dan Songgom.
Sektor yang dapat dikembangkan adalah pertanian, khususnya sub sektor
perikanan, sector perdagangan/ jasa dan sektor pemerintahan.
- SWP Ib, dengan pusat di Tanjung, meliputi Kecamatan Tanjung, Losari dan Bulakamba. Sektor yang dapat dikembangkan adalah sector perdagangan dan pertanian.
- SWP II, dengan pusat di Ketanggungan meliputi Kecamatan Ketanggungan, Banjarharjo, Larangan dan Kersana.
Sektor yang dapat dikembangkan di wilayah ini adalah sektor pertanian
khususnya sub sektor tanaman pangan antara lain meliputi sayur mayur,
bawang merah dan lombok serta sektor pemerintahan.
- SWP III, dengan pusat di kota Bumiayu meliputi Kecamatan Bumiayu, Tonjong, Sirampog, Paguyangan, Bantarkawung dan Salem. Sektor yang dikembangkan adalah sektor pertanian, industri kecil, pariwisata dan perdagangan.
Kecamatan-kecamatan yang terdapat di Kabupaten Brebes, yaitu:
Transportasi
Ibukota kabupaten Brebes terletak sekitar 177 km sebelah barat
Kota Semarang, atau 330 km sebelah timur
Jakarta. Kabupaten ini dilalui jalur
pantura,
dan menjadi pintu masuk utama Jawa Tengah di sisi barat dari arah
Jakarta/Cirebon, sehingga Brebes memiliki posisi yang cukup strategis.
Selain itu, juga terdapat jalan provinsi sebagai jalur alternatif menuju
ke kota-kota di Jawa Tengah bagian selatan seperti
Purwokerto,
Kebumen, dan
Yogyakarta.
Terdapat pula Jalan Tol yang menguhubungkan propinsi
Jawa Barat dengan
Jawa Tengah yaitu ruas jalan
tol Kanci -
Pejagan sepanjang 35 KM yang 12 KM di antaranya melintasi wilayah
Kabupaten Brebes yang pintu gerbangnya terdapat di
desa Tegongan.Dengan adanya jalan tol ini, lalu-lintas semakin lancar terutama untuk yang menuju arah
Purwokerto/
Yogyakarta apalagi saat musim mudik lebaran.
Ada dua jalur rel kereta api dari arah
Jakarta/
Cirebon, yakni jalur menuju timur (Semarang) dan jalur menuju selatan (
Purwokerto). Stasiun kereta api utama adalah
Stasiun Brebes, di samping stasiun lainnya seperti:
Tanjung,
Kersana,
Ketanggungan,
Larangan,
Bumiayu, dll.
Perekonomian
- Bawang merah bagi Kabupaten Brebes merupakan trade mark
mengingat posisinya sebagai penghasil terbesar komoditi tersebut di
tataran nasional. Pusat bawang merah tersebar di 11 kecamatan (dari 17
kecamatan) dengan luas panen per tahun 20.000 - 25.000 hektar.
sentra bawang merah tersebar di Kecamatan Brebes, Wanasari,
Bulakamba, Tonjong, Losari, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Songgom,
Jatibarang, dan sebagian Banjarharjo.
- Sektor pertanian merupakan sektor yang dominan di Brebes. Dari
sekitar 1,7 juta penduduk Brebes, sekitar 70 persen bekerja pada sektor
pertanian. Sektor ini menyumbang 53 persen Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kabupaten Brebes, yang 50 persen dari pertanian bawang
merah. Budidaya bawang merah diperkirakan mulai berkembang di Brebes
sekitar tahun 1950, diperkenalkan warga keturunan Tionghoa yang tinggal di Brebes. Hingga kini budidaya bawang merah menjadi napas kehidupan masyarakat.
- Berbagai varietas bawang unggulan juga dihasilkan dari Brebes,
antara lain varietas Bima Brebes yang berwarna merah menyala, rasa lebih
pedas, dan lebih keras dibandingkan bawang dari luar daerah atau luar
negeri. Saat ini, sekitar 23 persen pasokan bawang merah nasional
berasal dari Brebes. Sementara untuk wilayah Jawa Tengah, Brebes memasok
sekitar 75 persen kebutuhan bawang merah.
- Di sektor pertanian sebagai sektor dominan, Kabupaten Brebes tidak
hanya menghasilkan bawang merah, namun terdapat komoditas lain. Berbagai
komoditas lain yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan
bagi para investor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar
Kabupaten Brebes antara lain: kentang granula, cabe merah dan pisang raja, bawang daun dan kubis. Tanaman perkebunan yang berkembang antara lain : nilam, tebu, teh, cengkeh, kapas, kapulaga, mlinjo dan kopi jenis robusta. Produk buah - buahan yang cukup signifikan antara lain ; mangga, semangka dan rambutan.
- Di luar sektor pertanian dan perkebunan,
Kabupaten Brebes juga mempunyai potensi hijauan makanan ternak yang
melimpah dan tersebar hampir di setiap kecamatan. Kondisi itu menjadikan
kabupaten ini berkembang berbagai usaha peternakan baik jenis ternak
besar maupun kecil antara lain; ternak sapi (jenis lokal sapi jabres), kerbau, domba, kelinci rex, ayam petelur, ayam kampung, ayam potong dan itik. Telur hasil ternak itik diolah oleh masyarakat setempat menjadi produk telur asin yang popularitas atas kualitasnya sangat dikenal dan tidak diragukan. Banyak yang menyebut Brebes adalah Kota Telur Asin.
- Di sektor kehutanan yang tersebar diwilayah bagian selatan, komoditas yang menjadi unggulan yaitu jati, pinus, mahoni dan sonokeling yang produksinya cukup mengalami peningkatan.
- Pertambangan dan bahan galian
- Kabupaten Brebes memiliki beberapa potensi sumber daya mineral yang
potensial untuk dieksploitasi, meliputi batu kapur, trass, batu splite,
dan batu bata, serta potensi sumber minyak bumi dan panas bumi.
Di wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan, ditemukan potensi cadangan batu bara muda di desa
Bentarsari
sebanyak 24,24 juta ton dengan kandungan minyak mencapai 5,30 liter per
ton berdasarkan temuan Kementerian ESDM di tahun 2008. Kandungan batu
bara muda ini baru dapat dimanfaatkan sekitara 50 sampai 100 tahun ke
depan karena menunggu proses pelapukan dan pengkristalan
Sebagai salah satu daerah yang terletak dalam wilayah pantai utara
Pulau Jawa, Kabupaten Brebes mempunyai 5 wilayah kecamatan yang cocok untuk mengembangkan produksi perikanan yakni
Brebes,
Wanasari,
Bulakamba,
Tanjung dan
Losari. Hasil produksi perikanan yang menonjol meliputi;
bandeng,
udang windu,
kepiting,
rajungan,
teri nasi,
mujair dan berbagai jenis ikan laut yang lain. Hasil produk perikanan ini oleh masyarakat setempat telah dikembangkan usaha pembuatan
Bandeng Presto Duri Lunak dan
Terasi.
Sektor industri merupakan salah satu sektor penting dalam membantu
laju perekonomian, oleh sebab itu keberadaan industri sebagai salah satu
pilar perekonomian di Kabupaten Brebes telah memberi pengaruh dalam
perekonomian daerah, meskipun secara demografi mata pencaharian
sebagaian besar penduduk adalah sebagai petani.Kegiatan Industri di
Kabupaten Brebes dibagi menjadi beberapa kelompok dan cabang yaitu
kelompok industri formal cabang agro, kelompok indutri formal cabang
tekstil dan kelompok indutri formal cabang logam, mesin dan
elektronik.Industri yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri
besar, industri sedang, industri kecil dan industri rumah tangga.
Kelompok industri besar merupakan industri formal agro (pabrik teh,
pabrik jamur, pabrik gula dan gondorukem).Kelompok industri kecil yang
ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal.
Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro;
elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan. Sedangkan
kelompok industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil
hutan serta elektronika dan aneka.
Kelompok industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi
industri kecil formal dan non formal. Kelompok industri kecil formal
terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin, logam,
dan perekayasaan. Sedangkan kelompok industri non formal meliputi
industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka.
Sektor industri yang potensial untuk dikembangkan adalah industri
garam iodium diwilayah Kecamtan Wanasari dan Bulakamba, Industri garam
curah dengan sentra produksi di wilayah kecamatan Losari, Tanjung,
Wanasari dan Brebes, dan industri pengolahan bawang merah
Sarana kesehatan
Disamping adanya pusat kesehatan masyarakat (
puskesmas)
yang tersebar di seluruh ibukota kecamatan dan di beberapa desa,
terdapat pula rumah sakit - rumah sakit baik yang dikelola pemerintah
maupun swasta yaitu :
Sarana pendidikan
Selain telah meratanya sarana pendidikan dari jenjang Sekolah Dasar
sampai pendidikan menengah, terdapat pula beberapa pendidikan tinggi
yaitu :
- Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Islam Bumiayu, berdiri tahun 2009
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Islam Bumiayu, berdiri tahun 2012
- Universitas Muhadi Setiabudi, Jl Raya Pesantunan, Wanasari
Catatan : - Kedepan di Bumiayu akan berdiri Universitas yang
merupakan gabungan dari Sekolah Tinggi yang ada, diharapkan sebelum
tahun 2015 sudah terjadi merger (penggabungan) beberapa sekolah tinggi
yang sudah berdiri. Pembangunan gedung untuk STKIP Islam Bumiayu dan
STIE Islam Bumiayu dimulai sejak tanggal 18 April 2011, mulai tgl. 1
maret 2012 STKIP sudah menempati gedung baru di desa Pagojengan.
Pariwisata
Bangunan dan Tempat Bersejarah
Kebanyakan tempat yang bersejarah yang berbentuk arsitekur bangunannya merupakan peninggalan masa penjajahan Belanda
Wisata Kuliner dan Makanan Khas
- Telur asin asli khas Brebes yang banyak di jual di kios-kios sebelah barat jembatan Kali Pemali
- Sate kambing muda khas Brebes dengan bumbu kecap, bawang dan cabe
rawit, yang tersebar disejumlah tempat seperti di pertigaan Tanjung,
Kota Brebes, Ketanggungan dan Jatibarang dan tempat lainnya.
- Rujak Belut Mak Ribut di desa Cigedong
- Kupat Blengong dan Sate Blengong,
merupakan sate yang terbuat dari daging blengong (sejenis itik) yang
biasanya dimakan dengan ketupat, banyak terdapat di warung sekitar alun-alun kota Brebes
- Pusat penjualan telur asin asli Brebes dan oleh - oleh khas Brebes lainnya di sepanjang Jl. Jend. Sudirman Ketanggungan
- Bandeng Presto Duri Lunak khas Brebes yang banyak diproduksi oleh warga di sekitar Limbangan kota Brebes
- Nasi lengko, menu sarapan pagi yang terdiri dari nasi, Ketimun, tahu, tauge, emping, sambal kacang dan kecap.
- Tape ketan daun jambu, terbuat dari beras ketan (biasanya berwarna hijau) dan dikemas dengan menggunakan daun jambu, sehingga menambah aroma dan rasa.
- Teh Poci
Wasgitel, yaitu minuman teh yang wangi, sepet, legi dan kentel,
merupakan minuman khas Kabupaten Brebes dan Tegal yang penyajiannya
menggunakan poci dan cangkir yang terbuat dari tanah liat. Dihidangkan
dalam keadaan panas dengan pemanis berupa gula batu.
- Kerupuk rambak yang diprodukis di wilayah Bumiayu, Brebes yang terbuat dari kulit kerbau.
- Kerupuk rambak (terbuat dari kulit lembu), di daerah Bumiayu
- Bakso Dengkil, Kersana
Seni dan Budaya
Kesenian daerah yang berkembang antara lain :
Rupa-rupa
Tokoh terkenal
Berikut beberapa tokoh baik yang berskala nasional maupun daerah yang dilahirkan di Kabupaten Brebes
- Aminah Jamali, dermawan dalam bidang sosial dan pendidikan, dari Bumiayu
- Soekmono, seorang arkeolog pemimpin proyek pemugaran Candi Borobudur
- Besar Mertokusumo, advokat pertama Indonesia dan anggota BPUPKI
- Yahya Muhaimin, guru besar hubungan internasional di UGM, Mendiknas RI masa Presiden Abdurrahman Wahid, dari Bumiayu
- Chaizi Nasucha, Pejabat di Departemen Keuangan, dari Bumiayu
- Masruri Mughni, Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah
- Taufiqurrohman Syahuri, ahli Ilmu Tata Negara dan anggota Komisi Yudisial
- Saurip Kadi, Mantan Aster KSAD
- Bunasor Sanim, Guru Besar Emeritus IPB dan Komisaris Utama [[BRI]
- Chunaeni Latief, profesor riset bidang opto elektronika dan aplikasi laser (Peneliti LAPAN)
- Darsono Wisadirana, gurus besar ilmu sosiologi Universitas Brawijaya Malang
- Bambang Hudiono. guru besar Ilmu Pendidikan Matematika Universitas Tanjungpura
- Rustopo, guru besar jurusan karawitan ISI Surakarta
- Juri Ardiantoro, Ketua KPU DKI Jakarta
- Urip Santoso, guru besar peternakan Universitas Bengkulu
- Hermawan Aksan, sastrawan, penulis nasional, wartawan BOLA, redaktur harian Tribun Bandung Jawa Barat, asal desa Jipang Bantarkawung
- Cholik Syahmari, pelawak era 80 -an
- Muzzayyin Mahbub, Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial
- Subhan Makmun, pengasuh pondok pesantren Assalafiyah Desa Luwungragi
- Nasrudin, pengasuh pondok pesantren Al-Falah Jatirokeh dan anggota DPR periode 2009 - 2014 dari Fraksi Golkar
- Bambang Purwantara, guru besar IPB, Direktur SEAMEO - BIOTROP.
- Sugiarto S Citroatmojo, pakar Occupational Health Safety & Environmental (HSE), Industri Minyak dan Gas Bumi.
- Projo Nurzaman, mantan Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri.
- Fatchudin, mantan direktur BRI dan mantan rektor STIE PERBANAS, ahli perbankan.
- Nur Hasyim, peneliti ahli mineral dan energi, LEMIGAS.
Legenda dan Cerita Rakyat
Berikut ini beberapa legenda dan cerita rakyat Brebes sebagai berikut :
Ormas, Perkumpulan / Asosiasi dan Sejenisnya
- Persatuan Sepak Bola Brebes (Persab)
- Asosiasi Bawang Merah Indonesia
- Himpunan Intelektual Muda Peduli Brebes ( HIMPB )
- Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB)
- Keluarga Mahasiswa STAN Daerah Brebes (KMSDB)
- Himpunan Mahasiswa Brebes Universitas Gadjah Mada ( HIMABES UGM )
- Majelis Silaturahmi Warga Brebes (Masigab}
- Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Maju Jaya Limbangan Wetan
- Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Sumber Pangan Gandasuli
- Kelompok ternak sapi Napak Tilas Desa Wlahar
- Kelompok ternak sapi Cikoneng Sejahtera Desa Malahayu
- Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Adem Ayem desa Pakijangan
- Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) Jati Lestari Jatibarang
- Sanggar Kesenian Langgeng Budaya Purwa, Kecamatan Losari
- Komunitas Masyarakat Brebes (KOMBES)
- Paguyuban Wong Brebes di Jabodetabek (PWBJ)
Alamat instansi
- Kantor Bupati, Jl. P. Diponegoro No. 141 Brebes
- Pendapa / rumah dinas Bupati Brebes, Kompleks Alun-alun Brebes
- Gedung DPRD, Jl. Gajah Mada, Brebes
- Markas Kodim0713 Brebes, Jl. Jend. Sudirman
- Polres Brebes, Jl Jend. Sudriman No. 74 Brebes
- Kejaksaan Negeri Brebes, Jl. Gajah Mada No. 66 Brebes
- Pengadilan Negeri Brebes, Jl. A. Yani No. 89 Brebes
- Badan Pusat Statistik (BPS) Brebes, Jl. MT. Haryono No. 74 Brebes
- Badan Pertanahan Nasional/BPN Brebes, Jl. Yos Sudarso No. 3 Brebes
- Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Bumiayi, Jl. Yos Sudarso No. 8 Brebes
- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah / Bappeda, Jl. Jend. Sudirman No. 159 Brebes
- Dinas Pekerjaan Umum, Jl. Jend. Sudirman No. 159 Brebes
- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Jl. Jend. Sudirman No. 187 Brebes
- Dinas Kesehatan, Jl. Dr. Wahidin No. 2 Brebes
- Dinas Kelautan dan Perikanan, Jl. Yos Sudarso No. 8 Brebes
- Dinas Peternakan, Jl. Jend. Sudirman No. 163 Brebes
- Dinas Perhubungan, Jl. Veteran No. 14 Brebes
Beberapa proyek besar yang sedang dilaksanakan
- Proyek pembuatan jalan tol ruas pejagan - Pemalang di seksi I dan II Pejagan - Brebes sepanjang 20,6 KM sebagai bagian tol trans jawa
- Proyek pembuatan jalan lingkar utara Brebes - Tegal
- Proyek pembangunan Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT)
Referensi