Jumat, 28 Desember 2012

wisata tegal


wisata tegalMakam Pangeran Hanggawana Tegal
Tempat Wisata di Tegal di Desa Kalisoka, Kec Dukuhwaru. Pangeran Hanggawana, yang menurunkan Bupati-Bupati Tegal, adalah putera Ki Gede Sebayu, pelopor pembangunan pertanian di wilayah Tegal.


wisata tegalMakam Pangeran Purbaya Tegal
Tempat Wisata di Tegal di Desa Kalisoka, Kec Dukuhwaru. Pangeran Purbaya adalah putera Sultan Agung dan menjadi menantu Ki Gede Sebayu dengan memperistri Raden Rara Giyanti Subhaleksana.



wisata tegalMakam Sunan Amangkurat I Tegal
Tempat Wisata di Tegal di Desa Pesarean, Adiwerna, 8 km dari Kota Slawi. Pada 1676, Mataram diserbu Trunojoyo dan Kraeng Galesong, dan Sunan Amangkurat I menyingkir menuju Batavia, meninggal di sini.
wisata tegalMakam Syech Atas Angin Tegal
Tempat Wisata di Tegal di Desa Pedagangan, Kec Dukuhwaru, berupa makam tokoh penyebar Agama Islam di daerah Pedagangan, ketika kebanyakan penduduknya masih menganut Agama Hindu – Budha.
wisata tegalMasjid Agung Kota Tegal
Tempat Wisata di Tegal di Jl. Alun-alun, di bagian barat Alun-alun Kota Tegal, yang didirikan oleh Kyai Abdul Aziz (1803-1898) sekitar tahun 1825 di atas tanah waqaf miliknya.
wisata tegalMonumen Bahari Tegal
Tempat Wisata di Tegal di kompleks Pantai Alam Indah, Kota Tegal, tengara bahwa Tegal merupakan tempat didirikannya Badan Keamanan Rakyat – Laut pada 15 November 1945, embrio TNI Angkatan Laut.
wisata tegalPantai Alam Indah Tegal
Tempat Wisata di Tegal yang dilengkapi dengan taman bermain, anjungan, waterboom, dan Monumen Bahari, restoran apung Lor ing Margi.
wisata tegalPantai Purwahamba Indah Tegal
Tempat Wisata di Tegal di Desa Purwahamba, Kec Suradadi, yang menyediakan penginapan, kolam renang, arena bermainan anak, dan kebun binatang mini; 14 km dari terminal bus Kota Tegal.
wisata tegalPemandian Air Panas Guci Tegal
Tempat Wisata di Tegal di Desa Rembul Bojong dan Desa Guci, Kec Bumijawa, 40 km dari Kota Tegal, dengan sepuluh air terjun, sumber air panas, wana wisata, bumi perkemahan dan hotel.
wisata tegalStasiun Tegal
Tempat Wisata di Tegal berupa peninggalan kolonial yang dibangun pada 1885, dengan lintasan ke timur menuju Semarang, dan ke selatan bercabang dua menuju Brebes dan Purwokerto.
Bangunan tua lainnya di Tegal adalah, Gedung DPRD, Balai Kota dan rumah dinas Walikota, Kantor pos, Markas TNI AL, Pasar Pagi, Menara Air di Kalan Pancasila, Gedung Universitas Pancasakti, Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus
wisata tegalTaman Poci Tegal
Tempat Wisata di Tegal berupa sebuah taman kecil di depan Stasiun KA Tegal, dengan arena bermain anak, dimana banyak pedagang kaki lima yang menjajakan makanan khas Tegal dan Teh Poci.
wisata tegalTirta Waduk Cacaban Tegal
Tempat Wisata di Tegal seluas 928,7 ha di Desa Panujah dan Desa Karanganyar, Kedungbanteng, 9 km dari Kota Slawi, diresmikan 1952, bisa memancing ikan, mengayuh sepeda air, dan menyewa kapal motor.

makanan khas tegal

MAKANAN KHAS TEGAL

Tegal dikenal dengan Tahu aci dan pilus. Makanan khas lain yaitu Soto Tegal (memakai tauge dan tauco dengan campuran daging ayam, sapi atau jeroan babat), Kupat Glabhed (ketupat dari beras yang diberi kuah kental dan dimakan bersma sate kerang/sate dari daging blengong(sejenis unggas/bebek)). Minuman yang terkenal yaitu teh poci khas Tegal (teh yang diseduh air panas di dalam wadah poci terbuat dari tanah liat dan untuk pemanisnya diberi gula batu.Untuk makan sehari-hari biasanya disebut Nasi Ponggol ( berisi lauk yang terdiri dari Tahu, Tempe, Ikan Asin Oreg Oreg Tempe Berupa Tempe yang diiris kecil kecil dibumbui dengan Tumis ) Akhir akhir ini banyak disebut orang di Kota Tegal Ponggol Setan ( karena dijualnya malam setelah Jam 6 malam sampai pagi hari ) Konotasi "Setan " karena rasanya yang pedas bagai kesetanan...
Beberapa penganan kecil yang saat ini sudah agak langka adalah Glothak (semacam bubur terbuat dari gembus/dage dengan kuah kaldu dan cabai hijau). Makanan semacam ini biasanya banyak dijual saat bulan ramadhan. Ada juga kupat bongko, rujak kangkung, bubur blohok dan rujak uleg. Sate Kambing Tegal juga cukup banyak disukai oleh masyarakat hingga diluar Tegal. Sate Kambing Tegal terbuat dari daging kambing muda biasanya berumur di bawah lima bulan (balibul) yang sangat empuk dan beraroma khas karena tidak terlalu banyak olesan bumbu pada saat membakarnya. Disajikan dengan kecap manis, irisan bawang merah, tomat dan cabe rawit. Sangat lazim dihidangkan bersama teh poci gula batu.
Monggo mampir yen liwat ning kota tegal sing keminclong..tegal laka-laka

tegal

Profil Kota Tegal

Kota Tegal
Kota Tegal merupakan penjelmaan dari sebuah desa yang bernama TETEGUAL.  Pada tahun 1530,  Daerah ini telah mengalami banyak kemajuan dan telah menjadi bagian dari wilayah kabupaten Pemalang yang mengakui kerajaan Pajang.
Secara historis dijelaskan bahwa eksistensi dari Kota Tegal tidak lepas dari peran Ki Gede Sebayu.  Bangsawan ini adalah saudara dari Raden Benowo yang pergi kearah Barat dan sampai di tepian sungai Gung.  Melihat kesuburan tanahnya, Ki Gede Sebayu tergugah dan berniat bersama-sama penduduk meningkatkan hasil pertanian dengan memperluas lahan serta membuat saluran pengairan. Daerah yang sebagian besar merupakan tanah lading  tersebut kemudian dinamakan Tegal.
Selain berhasil memajukan pertanian, dia juga merupakan ahli agama yang telah membimbing warga masyarakat dalam menanamkan rasa keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.  Atas jasanya tersebut, akhirnya dia diangkat menjadi pemimpin dan panutan warga masyarakat. Kemudian oleh Bupati Pemalang dikukuhkan menjadi sesepuh dengan pangkat Juru Demung atau Demang.
Pengangkatan Ki Gede Sebayu menjadi Pemimpin Tegal dilaksanakan pada perayaan tradisional setelah menikmati hasil panen padi dan hasil pertanian lainnya. Perayaan tersebut tepat di bulan punama tanggal 15 sapar tahun EHE 988 yang bertepatan dengan hari jumat kliwon 12 April 1580. Dalam perayaan juga dikembangkan ajaran dan budaya agama islam yang hingga sekarang masih berpengaruh pada kehidupan masyarakat.
Hari,tanggal dan tahun Ki Gede Sebayu diangkat menjadi Juru Demung itu ditetapkan sebagai hari jadi Kota Tegal dengan peraturan Daerah No.5 tahun 1988 tanggal 28 Juli 1988.
Sumber : http://www.tegalkota.go.id

MAKANAN KHAS PEMALANG


Grombyang
Makanan khas Pemalang yang ….enuaaak sekali yaitu berupa nasi dengan diberi kuah/sayur daging semacam soto dengan rasa khas/lain dihidangkan dengan sate yang tidak dibakar yaitu diolah dengan kelapa parut yang khas sekali, rasanya dijamin waaaah…Pak Bondan pernah mencicipi makanan ini di acara wisata kuliner Trans TV dan bilang maak nyuss
Sate Loso
Sate loso adalah makanan khas daerah Pemalang Jawatengah, makanan ini sangat enaaak. yaitu sate terbuat dari sapi/kerbau dan dengan bumbu sambal kacang dan ada sayurnya yaitu semacam sop/soto bening dengan isinya daging dan tulang2 muda. rasanya wah… sedap
Lontong Dekem
Satu lagi Makanan khas dari daerah Pemalang, yaitu berupa lontong yang diiris iris dengan diberi sayur/kuah dengan rasa khas dimakan dengan sate ayam pakai serundeng kelapa….wah…enaaake
Kamir
Ada satu lagi makanan khas daerah Kabupaten Pemalang yang berupa jajanan, yaitu kue yang terbuat dari terigu yang diolah sedemikian rupa sehingga menjadi kue yang lezat sekali…..
Kalau kebetulan Teman2 lewat dari jurusan Tegal ke arah Pekalongan diantara kedua Kota tersebut ditengah2nya adalah kota Pemalang, mampir saja untuk membeli keempat makanan dan jajanan khas Pemalang, sebetulnya masih ada lagi makanan khas kota Pemalang tetapi yang populer adalah yang empat tadi.

wisata pemalang

Pantai Blendung

pantai bledungPantai Blendung

Pantai Blendung merupakan pantai yang masih alami. malam saat bulan purnama banyak muda-mudi berkumpul karena pada malam tersebut biasanya dipergelarkan acara hiburan pentas dangdut.

Obyek Wisata Pantai Blendung yang terletak di Desa Blendung Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang atau sekitar 26 Kilometer arah timur laut dari Ibu Kota Kabupaten Pemalang memiliki kondisi yang masih cukup alami dan berhawa sejuk. Pantai Blendung yang merupakan muara dari Sungai Pemalang biasanya ramai dikunjungi masyarakat saat sore hari untuk sekedar menikmati keindahan matahari terbenam (sunset) sambil bermain air dan pasir di tepian pantai.

Pantai Widuri

pantai widuriPantai Widuri

Lokasi di Desa Widuri Kabupaten Pemalang (+ 3 Km Utara Kota Pemalang). Pantai Widuri merupakan obyek Wisata Pantai berhawa sejuk, pohon-pohon besar dan rindang berusia ratusan tahun yang berjajar rapi sepanjang bibir pantai. Senja hari para pengunjung dapat menikmati panorama sun set yang menawan. Lapangan tenis, panggung hiburan dan sarana mainan anak-anak. Obyek Wisata ini mudah dijangkau dengan berbagai macam jenis kendaraan.

Obyek Wisata Pantai Widuri merupakan salah satu obyek wisata andalan Kabupaten Pemalang yang terletak di Desa Widuri Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang atau sekitar 3 Kilometer arah utara dari pusat Ibu Kota Kabupaten Pemalang. Terlebih saat ini Obyek Wisata Pantai Widuri telah dilengkapi dengan beragam wahana baru dan fasilitas penunjang lainnya yang semakin memanjakan pengunjung saat menikmati kesejukan udara di Pantai Widuri.

Kabupaten Pemalang

 Profil Kabupaten Pemalang

Keberadaan Pemalang dapat dibuktikan berdasarkan berbagai temuan arkeologis pada masa prasejarah. Temuan itu berupa punden berundak dan pemandian di sebelah Barat Daya Kecamatan Moga. Patung Ganesa yang unik, lingga, kuburan dan batu nisan di desa Keropak. Selain itu bukti arkeologis yang menunjukkan adanya unsur-unsur kebudayaan Islam juga dapat dihubungkan seperti adanya kuburan Syech Maulana Maghribi di Kawedanan Comal. Kemudian adanya kuburan Rohidin, Sayyid Ngali paman dari Sunan Ampel yang juga memiliki misi untuk mengislamkan penduduk setempat.
Eksistensi Pemalang pada abad XVI dapat dihubungkan dengan catatan Rijklof Van Goens dan data di dalam buku W FRUIN MEES yang menyatakan bahwa pada tahun 1575 Pemalang merupakan salah satu dari 14 daerah merdeka di Pulau Jawa, yang dipimpin oleh seorang pangeran atau raja. Dalam perkembangan kemudian, Senopati dan Panembahan Sedo Krapyak dari Mataram menaklukan daerah-daerah tersebut, termasuk di dalamnya Pemalang. Sejak saat itu Pemalang menjadi daerah vasal Mataram yang diperintah oleh Pangeran atau Raja Vasal.
Pemalang dan Kendal pada masa sebelum abad XVII merupakan daerah yang lebih penting dibandingkan dengan Tegal, Pekalongan dan Semarang. Karena itu jalan raya yang menghubungkan daerah pantai utara dengan daerah pedalaman Jawa Tengah (Mataram) yang melintasi Pemalang dan Wiradesa dianggap sebagai jalan paling tua yang menghubungkan dua kawasan tersebut.
Populasi penduduk sebagai pemukiman di pedesaan yang telah teratur muncul pada periode abad awal Masehi hingga abad XIV dan XV, dan kemudian berkembang pesat pada abad XVI, yaitu pada masa meningkatnya perkembangan Islam di Jawa di bawah Kerajaan Demak, Cirebon dan kemudian Mataram.
Pada masa itu Pemalang telah berhasil membentuk pemerintahan tradisional pada sekitar tahun 1575. Tokoh yang asal mulanya dari Pajang bernama Pangeran Benawa. Pangeran uu asal mulanya adalah Raja Jipang yang menggantikan ayahnya yang telah mangkat yaitu Sultan Adiwijaya.
Sayang sekali Pangeran Benawa hanya dapat memerintah selama satu tahun. Pangeran Benawa meninggal dunia dan berdasarkan kepercayaan penduduk setempat menyatakan bahwa Pangeran Benawa meninggal di Pemalang, dan dimakamkan di Desa Penggarit (sekarang Taman Makam Pahlawan Penggarit).
Pemalang menjadi kesatuan wilayah administratif yang mantap sejak R. Mangoneng, Pangonen atau Mangunoneng menjadi penguasa wilayah Pemalang yang berpusat di sekitar Dukuh Oneng, Desa Bojongbata pada sekitar tahun 1622. Pada masa ini Pemalang merupakan apanage dari Pangeran Purbaya dari Mataram. Menurut beberapa sumber R Mangoneng merupakan tokoh pimpinan daerah yang ikut mendukung kebijakan Sultan Agung. Seorang tokoh yang sangat anti VOC. Dengan demikian Mangoneng dapat dipandang sebagai seorang pemimpin, prajurit, pejuang dan pahlawan bangsa dalam melawan penjajahan Belanda pada abad XVII yaitu perjuangan melawan Belanda di bawah panji-panji Sultan Agung dari Mataram.
Pada sekitar tahun 1652, Sunan Amangkurat II mengangkat Ingabehi Subajaya menjadi Bupati Pemalang setelah Amangkurat II memantapkan tahta pemerintahan di Mataram setelah pemberontakan Trunajaya dapat dipadamkan dengan bantuan VOC pada tahun 1678.
Menurut catatan Belanda pada tahun 1820 Pemalang kemudian diperintah oleh Bupati yang bernama Mas Tumenggung Suralaya. Pada masa ini Pemalang telah berhubungan erat dengan tokoh Kanjeng Swargi atau Kanjeng Pontang. Seorang Bupati yang terlibat dalam perang Diponegoro. Kanjeng Swargi ini juga dikenal sebagai Gusti Sepuh, dan ketika perang berlangsung dia berhasil melarikan diri dari kejaran Belanda ke daerah Sigeseng atau Kendaldoyong. Makam dari Gusti Sepuh ini dapat diidentifikasikan sebagai makam kanjeng Swargi atau Reksodiningrat. Dalam masa-masa pemerintahan antara tahun 1823-1825 yaitu pada masa Bupati Reksadiningrat. Catatan Belanda menyebutkan bahwa yang gigih membantu pihak Belanda dalam perang Diponegoro di wilayah Pantai Utara Jawa hanyalah Bupati-bupati Tegal, Kendal dan Batang tanpa menyebut Bupati Pemalang.

wisata purbalingga

Munjul Luhur Adventure

pbg_munjuluhurAreal Munjulluhur adventure Zone adalah areal petualangan tetap yang dibangun dengan luas lebih dari dua (2) hektar ; yang merupakan bagian dari bumi perkemahan yang pada tahun ini berhasil menjadi juara I pada lomba bumi perkemahan tingkat Jawa Tengah. Dengan jarak tujuh (7) km dari kota Purbalingga serta tiga (3) km dari Obyek Wisata Air ( OWABONG) menjadikan bumi perkemahan semakin hari padat penggunaannya. . Areal outbound ini juga hanya berjarak 300 meter dari Taman Reptil Park / taman buah.

Dengan game air , tantangan di ketinggian maupun permainan dinamika kelompok di bawah pepohonan yang asri membuat peserta betah berlama-lama di arena Bumi Perkemahan. Terlebih sekarang kami juga mengelola Paintball game yakni bermain perang-perangan dengan peluru cat / tinta.

Kami adalah instruktur dibawah pembinaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga yang terdiri atas psikolog, Dosen, Guru, Volunteer, Dokter , tim SAR dan Pramuka. Kegiatan kami kemas dalam bentuk Fun and happy. Kami sudah mendampingi karyawan BRI, BKK, BPD, Matahari, BNI, Sekolah, Mahasiswa, bahkan usia Dini / TK.

Berkenaan dengan hal tersebut , sudilah kiranya Saudara berkenan mempromosikan / mengajak atau menyelenggarakan paket wisata ke Purbalingga kepada karyawan atau pelaku usaha maupun siswa . Kami juga menyediakan homestay di desa wisata ataupun tinggal di perkemahan.

Fasilitas yang ada, selain Aula yang menampung lebih dari 300 orang, musholla, shelter, MCK, areal perkemahan , sound system, tenda tidur , juga 24 tempat tidur untuk panitia dalam ruangan besar.


Owabong (Obyek Wisata Air Bojongsari)

pbg_owabongObjek wisata ini bernama Owabong, merupakan kependekan dari Objek Wisata Air Bojongsari . Pada awalnya, objek wisata ini adalah sebuah pemandian umum (kolam renang), yang terletak di lokasi yang sama, desa Bojongsari. Untuk mencapai lokasi bisa menggunakan angkutan umum (angkot, atau kol kota), kendaraan pribadi. Jika dari arah alun - alun Purbalingga, kita bisa menuju Owabong dengan melewati jalan depan Masjid Agung Darussalam ke arah utara terus kemudian mengambil ke arah kanan, sampai di pertigaan Sayangan ke kanan. Jalur ini adalah jalan yang menghubungkan Purbalingga - Bobotsari - Pemalang. Kira - kira 7 km dari patung knalpot sayangan kita akan sampai di desa Bojongsari. Owabong terletak 600m masuk ke kiri dari Jalur Purbalingga ke arah Pemalang.

Pada hari - hari minggu dan libur sekolah, biasanya sangat ramai. banyak bus dan kendaraan pribadi yang parkir memenuhi sebagian jalan menuju Owabong. Lahan parkir mobil yang disediakan nggak sanggup memuat mobil pribadi yang umumnya bernomor luar Banyumas.mungkin sekitar puluhan bus carteran berurutan parkir sepanjang jalan masuk Owabong. Sehingga banyak muncul parkir dadakan di sekitar lokasi. Tarif parkir masih relatif murah, untuk mobil mereka mengenakan 2.000 rupiah sekali parkir.

Yah agak mahal memang tarif masuk lokasi Owabong ini. Untuk hari libur, mereka mengenakan 12.000 (plus gratis sebotol air berkarbonasi) untuk tiket masuk dewasa dan anak di atas tiga tahun. Untuk hari biasa, kalo nggak salah sekitar 5 ribu (atau 8 ribu ?).

Setelah masuk, objek pandangan kita adalah beberapa kolam dengan air jernih dan juga sebuah water slide, mungkin setinggi lima belas meter (sorry nggak ngukur). Foto mungkin akan berbicara seribu kata, liat aja gambar-gambar dibawah ini.

Kabupaten Purbalingga

Sejarah Purbalingga

purbalinggaSebuah nama yang pasti tidak akan tertinggal ketika membicarakan sejarah Purbalingga adalah Kyai Arsantaka, seorang tokoh yang menurut sejarah menurunkan tokoh-tokoh Bupati Purbalingga.
Kyai Arsantaka yang pada masa mudanya bernama Kyai Arsakusuma adalah putra dari Bupati Onje II. Sesudah dewasa diceritakan bahwa kyai Arsakusuma meninggalkan Kadipaten Onje untuk berkelana ke arah timur dan sesampainya di desa Masaran  (Sekarang di Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara) diambil anak angkat oleh Kyai Wanakusuma yang masih anak keturunan Kyai Ageng Giring dari Mataram.
Pada tahun 1740 – 1760, Kyai Arsantaka menjadi demang di Kademangan Pagendolan (sekarang termasuk wilayah desa Masaran), suatu wilayah yang masih berada dibawah pemerintahan Karanglewas (sekarang termasuk kecamatan Kutasari, Purbalingga) yang dipimpin oleh Tumenggung Dipayuda I.
Banyak riwayat yang menceritakan tenang heroisme dari Kyai Arsantaka antara lain ketika terjadi perang Jenar, yang merupakan bagian dari perang Mangkubumen, yakni sebuah peperangan antara Pangeran Mangkubumi dengan kakaknya Paku Buwono II dikarenakan Pangeran mangkubumi tidak puas terhadap sikap kakanya yang lemah terhadap kompeni Belanda. Dalam perang jenar ini, Kyai Arsantaka berada didalam pasukan kadipaten Banyumas yang membela Paku Buwono.
Dikarenakan jasa dari Kyai Arsantaka kepada Kadipaten Banyumas pada perang Jenar, maka Adipati banyumas R. Tumenggung Yudanegara mengangkat putra Kyai Arsantaka yang bernama Kyai Arsayuda menjadi menantu. Seiring dengan berjalannya waktu, maka putra Kyai Arsantaka yakni Kyai Arsayuda menjadi Tumenggung Karangwelas dan bergelar Raden Tumenggung Dipayuda III.
Masa masa pemerintahan Kyai Arsayuda dan atas saran dari  ayahnya yakni Kyai Arsantaka yang bertindak sebagai penasihat, maka  pusat pemerintahan dipiindah dari Karanglewas ke desa Purbalingga yang diikuti dengan pembangunan pendapa Kabupaten dan alun-alun.
Nama Purbalingga ini bisa kita dapati didalam kisah-kisah babad. Adapun Kitab babad yang berkaitan dan menyebut Purbalingga diantaranya adalah Babad Onje, Babad Purbalingga, Babad Banyumas dan Babad Jambukarang. Selain dengan empat buah kitap babat tsb, maka dalam  merekonstruksi sejarah Purbalingga, juga melihat arsip-arsip peninggalan Pemerintah Hindia Belanda yang tersimpan dalam koleksi Aarsip Nasional Republik Indonesia.
Berdasarkan sumber-sumber diatas, maka melalui Peraturan daerah (perda) No. 15 Tahun 1996 tanggal 19 Nopember 1996, ditetapkan bahwa hari jadi Kabupaten Purbalingga adalah 18 Desember 1830 atau 3 Rajab 1246 Hijriah atau

makanan khas kebumen



SATE AMBAL

Sekalipun ada Sate Kambing dan Sate ayam dari Madura misalnya, Sate Ambal tidak terasa tersaingi, bahkan tak sedikit ada rasa akan tersingkirkan. Bahkan, sate tersebut semakin dicari orang terutama bagi mereka yang pernah mencobanya. 

Bagi Wisatawan yang kebetulan mengunjungi obyek wisata di Kabupaten Kebumen, atau hanya sekedar untuk datang di kota Lawet ini, bisa menikmati Sate Ambal ini dengan hanya mengeluarkan uang tak lebih dari Rp 8.000,- untuk satu orang. 

Perlu diketahui, bahwa Sate Ambal yang cukup terkenal ini berada di Desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen. Kalau dari pasar Kutowinangun menuju arah barat, ada pertigaan terus ambil jalan ke kiri sekitar 10 km dan dari Kecamatan Ambal menuju arah timur. 

Saat ini, penjual Sate Ambal ini yang cukup terkenal adalah Pak Kasman 52 tahun, yang katanya menjadi penjual sate sejak masih Sekolah Rakyat. Pengetahuannya membuat sate ini diperoleh dari ayahnya yang bernama Pak Sabar, di mana orang tersebut dulu juga cukup terkenal. 

Keturunan


Beberapa sumber mengatakan, bahwa penjual Sate yang ada di Ambal ini dulunya memang merupakan keturunan dari orang tuanya yang berjualan sate. Tanpa ada "darah sate" yang mengalir di tubuhnya itu, konon tak akan bisa membuat Sate yang bisa membuat orang ketagian untuk melahapnya. 

Hal tersebut diakui oleh Pak Kasman, selain orang tuanya Pak Sabar yang juga pembuat dan penjual sate, kakeknya yang bernama Samikin juga merupakan Tokoh Sate Ambal. Untuk itu, Pak Kasman merupakan keturunan ketiga dari tokoh sate Ambal yang sekarang sedang terkenal. 

Hal ini bisa dibuktikan, sewaktu Bupati Kebumen, Amin Sudibyo menikahkan anaknya yang perempuan belum lama ini, Pak Kasman diminta untuk membuatkan Sate Ambal di rumah Dinas Bupati tersebut, untuk tamunya yang hadir. Untuk keperluan tersebut, Pak Kasman mengerahkan sejumlah tenaganya sejak dari memotong sampai menjadi sindikan Sate yang siap untuk dibakar, maksudnya dipanggang. 

Selain itu, Pak Kasman juga sering mendapat panggilan untuk hal yang sama. Baik itu untuk keperluan acara pernikahan, atau resepsi ulang tahun. Namun begitu, di rumah selalu tersedia Sate yang sudah siap untuk disantap. 

Untuk bisa membuat Sate yang benar-benar bisa membuat orang segera ingin menyantapnya, ternyata ada beberapa hal yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah ayam betina, atau ayam babon yang dagingnya banyak mengandung gajih. Lagi pula, ayam jantan seperti jago katanya tak akan bisa menjadi Sate yang enak.


LANTHING



Salah satu makanan khas yang ada di Kabupaten Kebumen adalah LANTHING. Makanan kecil yang bahan bakunya berasal dari pohon ketela (budin=Jawa) ini lebih dikenal sebagai Lanthing Karanganyar. Tidak salah, karena yang membuat makanan tersebut adalah para warga di Dukuh Sanggrahan Desa Meles Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen. 

Jangan salahkan orang kalau akhirnya yang lebih dikenal adalah nama Lanthing Karanganyar. Sebab lokasi desa pembuat lanthing ini berada di sebelah selatan Pasar Karanganyar. Bahkan, sebagian besar toko yang menjual Lanthing ini di Karanganyar. Untuk itu lebih dikenal sebagai Lanthing Karanganyar.


Tak apalah, yang jelas makanan kecil yang sangat digemari masyarakat ini terasa 'renyah' dan 'gurih' dan membuat lidah ini serasa ingin selalu ketagihan. Dan yang lebih khas lagi, warna dari Lanthing ini adalah dua warna, yakni Lanthing Merah dan Lanthing Putih. 

Ada yang mengatakan, kalau saat dimulainya pembuatan makanan tersebut terjadi saat Indonesia menjelang Kemerdekaan. Untuk itu ada suatu niat menanamkan rasa cinta pada Bendera sang Merah Putih, yang diwujudkan secara samar dalam sebuah makanan kecil yang kemudian diberi nama Lanthing ini. Lanthing Super 

Jangan salah, makanan Lanthing ini juga ada kualitas jenis super dan biasa. Untuk itu harganya pun berbeda antara yang Lanthing Super dan Lanthing jenis biasa. Sekalipun lebih mahal, jenis ini katanya lebih mudah untuk dijual. Permintaannya banyak dari luar Kabupaten Kebumen.


Begitu juga sebaliknya, anda jangan salah pilih kalau beli makanan tersebut. Sekarang ini ada produksi Lanthing yang bukan dari Dukuh Sanggrahan, tetapi rasa dan mutunya jauh berbeda sekalipun harganya relatif lebih murah. Untuk tidak salah beli, bisa langsung membeli di Pengrajin Dukuh Sanggrahan Desa Meles Kecamatan Adimulyo. 


Bahkan makan Lanthing ini telah membuka lapangan kerja bagi banyak orang, termasuk di dalamnya adalah para pengecer yang setiap saat keliling dari toko ke toko, bagi yang produksinya tak ada pesanan dari konsumen. Makanan kecil Lanthing ini kini bisa didapatkan di toko-toko sepanjang jalan Pasar Karanganyar dan beberapa toko di Kebumen atau Gombong. Namun tak sedikit yang dijajakan di sejumlah Obyek Wisata. Itulah Lanthing, gurih dan nikmat rasanya untuk dikunyah dan mengundang selera.


BENGKOANG



GULA MERAH




JIPANG KACANG
 

Selain lanting, Kabupaten Kebumen juga dikenal sebagai penghasil makanan khas berupa jipang kacang. Hingga kini aktivis perajin jipang kacang masih bisa ditemui di Kelurahan Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Makanan cemilan tersebut sudah diproduksi sejak nenek moyang.

Para perajin masih mengerjakan proses pembuatan jipang kacang secara tradisional. Persis seperti yang diajarkan nenek moyang dulu. Hanya ada perubahan pada bungkusnya. Kalau zaman dulu menggunakan klaras (daun pisang kering), kini menggunakan bungkus plastik.

Hal itu dilakukan secara turun-temurun. Seperti yang dilakukan salah satu perajin jipang kacang, Slamet Tunggal (45). Dia meniru seperti yang diajarkan orang tuanya, Tumirah. Begitu seterusnya.

Sejak dikelola Slamet, jipang kacang yang diproduksinya itu menggunakan bungkus plastik. Menurut Slamet, menggunakan plastik lebih praktis ketimbang klaras. Terlebih, daun pohon pisang kering itu sulit didapatkan. Hal yang sama juga dialami perajin tempe di Kebumen.

Makanan berprotein tersebut awalnya dibungkus daun pisang. Namun saat ini sangat jarang. Sebagian besar perajin tempe, baik di wilayah perkotaan maupun perdesaan sekalipun, sudah beralih dengan bungkus plastik.

Padahal, menurut penuturan sejumlah pakar, bungkus daun lebih sehat dari pada plastik yang mengandung bahan kimia. Untuk membungkus jipang kacang dengan dilem. Caranya dibakar pada ujung plastiknya, menggunakan lampu minyak tanah.

Bahan membuat jipang kacang yakni, gula merah, dan minyak sayur. Kacang terlebih dahulu disangan (dimasak) menggunakan pasir. Setelah itu dikupas kulitnya. Proses masak selanjutnya dicampur dengan gula merah dan minyak sayur. Setelah itu, diaduk-aduk hingga merata.

120 Pak

Setelah itu dicetak dan diiris-iris sesuai ukuran yang diinginkan. untuk ukuran sedang 6 cm x 3 cm. Sekali masak diperlukan 9 kg, 3 kg gula merah dan 4 sendok makan minyak sayur. Bahan tersebut menghasilkan 120 pak yang berisi 10 biji.

Untuk harganya bervariasi, tergantung ukurannya. ukuran kecil Rp 2.000, sedang Rp 2.500, dan besar Rp 5.500. Untuk membeli bahan-bahannya, satu kilogram kacang seharga Rp 19 ribu, gula merah Rp 10 ribu, dan minyak sayur satu kilogram Rp 16 ribu.

Sehari mencapai 10 kali masak. Tenaga paling banyak pada proses pembungkusan. Slamet mengerahkan enam pekerja. Dia hanya memenuhi pasar lokal. Orang yang mengenal jipang kacang karena produksinya sudah berlangsung sejak lama.

"Jipang kacang terkenal bukan karena luasnya pangsa pasar, tetapi karena telah diproduksi sejak nenek moyang," jelasnya.

Selain dirinya juga terdapat perajin jipang kacang lainnya yakni Diyono (35) yang juga adiknya. Jipang kacang berbeda dari enting-enting yang banyak gulanya. Selain di Panjer juga terdapat di Desa Surobayan, Kecamatan Kutowinangun, Perajin bernama Misroil (54). Selain memproduksi jipang kacang, usaha home industry yang digeluti bertahun-tahun itu juga memproduksi jenang ketan.

Prospek usaha tersebut selama ini stabil. Pesanan ramai pada Idul Fitri serta hari besar seperti tahun baru. Pangsa pasarnya, selain berada di wilayah Kebumen, juga sudah merambah ke daerah sekitar, seperti Purworejo, Cilacap, Wonosobo, dan Banyumas.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kebumen, Azam Fatoni SH MSi seperti dikatakan Kabid Perdagangan Sutji Rahayu, Pemkab ikut mengembangkan jipang kacang dengan menggelar pelatihan serta mengikutkan mereka dalam pameran. "Kami mendorong agar usaha tersebut berkembang," katanya. (AW)

wisata kab. kebumen

Waduk Wadaslintang

Waduk Wadaslintang - Kab. KebumenWaduk Wadaslintang, merupakan objek wisata yang cukup unik. Karena letaknya diperbatasan Kabupaten Kebumen dan Wonosobo. Daerahnya berudara sejuk, dengan panorama alam pegunungan di sekitarnya yang begitu alami. Sehingga cocok sebagai tempat rekreasi bagi kawula muda maupun keluarga.

Disebut menarik, karena sebagian genangan air masuk wilayah Wonosobo. Sungai utama yang dibendung yakni Sungai Bedegolan. Sedangkan sekitar 113 ha, termasuk kantor dan lokasi bendung, PLTA beserta dua saluran induk masuk ke Wilayah Kebumen.

Pada hari Minggu dan hari-hari libur, dipastikan padat oleh hadirnya wisatawan domestik. Bagi yang berhobi berat memancing sangat cocok, karena berkemah di alam bebas, situasinya sangat cocok.

Waduk Wadaslintang dibangun cukup lama, sekitar 7 tahun. Arealnya di lembah yang cukup curam tapi pemandangannya mengasyikkan. Tanah yang diperlukan untuk kawasan waduk tersebut mencapai 2.626 ha. Sehingga pada awal pembangunannya harus memindahkan sekitar 7.000 penduduk di perbatasan Kabupaten Kebumen-Wonosobo di eks Karesidenan Kedu. Genangan airnya mencakup sembilan desa di sana.

Waduk Wadaslintang dilaksanakan oleh kontraktor Hydro Resource Coorporation Filipina, bekerja sama dengan PT Brantas Abipraya. Mulai dikerjakan tahun 1982, dan diresmikan oleh Presiden Soeharto awal tahun 1988.

Konstruksi beton bendungan tersebut dikagumi banyak pakar dari negara asing, dan diproyeksikan mampu berusia sampai sekitar 200 tahun. Waduk Wadaslintang termasuk cukup dalam. Tinggi bendungan 116 m lebar 10 m dan panjang 650 m, berisi air maksimal 443 juta M3.


Kini, Waduk Wadaslintang benar-benar tidak saja berfungsi sebagai tempat wisata. Tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk olah raga air, serta yang lebih utama manfaatnya di bidang irigasi. Sebab, waduk tersebut mampu mensuplai kebutuhan irigasi bagi areal persawahan di daerah Kebumen dan Purworejo seluas 30.345 hektar sepanjang tahun. Dampak langsung mampu memberikan tambahan hasil sekitar 210.000 ton beras setahun.

Untuk menuju ke objek wisata Waduk Wadaslintang, saran angkutan cukup mudah. Sebab, jalur Kebumen-Wonosobo lewat Wadaslintang dilayani angkutan umum jenis minibus. Dengan jalan yang berkelok dan udara sejuk, cukup menjadi daya pikat tersendiri.

Dari Kota Prembun di Kebumen hanya sekitar 8 km ke utara. Jalannya beraspal hotmix dan tersedia angkutan umum. Sekitar kawasan genangan waduk dan objek wisatanya banyak dilindungi pepohonan rindang. Karena merupakan kawasan hutan pinus dan hutan milik perhutani, serta sebagian tanah dan permukiman penduduk.

Pengelolaan objek wisata air itu dilakukan bergiliran. Mengingat lokasinya di dua Kabupaten. Maka dua daerah, Kebumen dan Wonosobo sepakat mengelola berbarengan. Setahun dikelola Wonosobo, tahun berikutnya dikelola Diparta Kebumen, dan begitu seterusnya.

Salah satu kelebihan objek wisata Waduk Wadaslintang seperti disebut tadi, yakni kondisi alam sekitar yang mempesona. Bahkan setelah saluran induk ke bawah sampai Sungai Pejengkolan, mengalir air cukup bagus. Di bagian bawah kini dibangun Bendung Pejengkolan.

Debit airnya sepanjang tahun tetap, karena bisa diatur dari pintu turbin PLTA. Sehingga sangat cocok untuk olah raga petualang seperti arung jeram.

Bahkan dari ekspedisi para mahasiswa Pecinta Alam Psikologi (Palapsi) UGM Yogyakarta, terbukti arung jeram di Sungai Bedegolan sampai Pejengkolan terbaik di banding sungai besar di Pulau Jawa. Karena airnya bersih, sepanjang aliran arusnya menghasilkan perpaduan jeram yang memutih kebiru-biruan dengan batu-batu besar, serta alam pedesaan sekitarnya yang menghijau.

Pemandian Air Panas Krakal

Air Panas Krakal - Kab. KebumenObyek Wisata di Kabupaten Kebumen, cukup banyak aneka ragamnya. Ada Obwis (obyek wisata) Pantai atau laut, gua, Wadhuk atau bendungan, Wisata Kebumian dan yang terakhir adalah Obwis Pemandian Air Panas Krakal. Obwis ini bisa dikatakan sebagai Wisata Medis, karena orang yang datang ke tempat tersebut adalah untuk berobat.

Penyakit yang bisa diobati di sini memang khusus, yakni penyakit kulit. Tetapi, kenapa harus mengobati penyakit kulit saja kok harus di PAP (Pemandian Air Panas), ada baiknya kalau menyimak sedikit legenda yang terjadi di Obwis tersebut.

Menurut cerita orang tua, sekalipun bukan cerita baku, tetapi di tempat tersebut pernah ada suatu keajaiban. Konon, ada seorang dari keluarga Kerajaan dari Kartosuro, namun siapa nama yang menderita penyakit kulit. Sudah banyak tabib dan orang pintar lain yang dimintai tolong, tetapi semuanya tak bisa menyembuhkan.

Tentu saja, keluarga Raja tersebut menjadi bingung. Akhirnya diputuskan untuk melakukan semedi atau bertapa. Dalam keheningan semedinya ini terdengar lamat-lamat ada suara yang tak tahu dari mana asal suara tersebut. Namun suara tersebut sangat jelas, bahwa penyakit kulit yang diderita keluarga Keraton tersebut bisa disembuhkan.

Syaratnya, orang yang dimaksud harus dimandikan di sebuah sungan yang katanya diberi nama Kali Asin. Namun dalam ilham atau wisik tersebut tak dijelaskan dimana tempatnya. Untuk keperluan tersebut, Pangeran Juru mendapat perintah untuk melacak tempat yang dimaksud, yakni tempat penyembuhan penyakit kulit yang diderita keluarga Keraton Kartosuro.

Benteng Van Der Wijck

Benteng Van Der Wijck - Kab. KebumenBenteng Van Der Wijck merupakan salah satu peninggalan colonial Belanda yang berada di Kompleks Secata A (Sekolah Calon Tamtama A) Gombong beralamat di jalan Sapta Marga Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Benteng ini seluruhnya terbuat dari batu bata merah dan memiliki ciri – ciri khusus yang berbeda dengan benteng – benteng lain peninggalan Belanda di Indonesia. Di Benteng inilah Soeharto mantan Presiden Indonesia ke 2 pernah di latih kemiliteranya.

Gua Jatijajar

Gua Jatijajar - Kab. KaranganyarKompleks Gua wisata baik gua alam maupun buatan yang terletak sekitar 42 km barat daya Kebumen ini mencakup kawasan seluas 5,5 hektare. Objek wisata ini telah dilengkapi dengan prasarana wisata seperti tempat parkir, peturasan, tempat bermain, kios makanan, buah-buahan dan toko cindera mata.

Kompleks Gua Jatijajar mencakup Gua Jatijajar, Gua Dempok, dan Gua Intan. Kawasan ini berada sekitar 250 m di atas permukaan laut. Sistem pergunaan berkembang pada kehadiran fosil-fosil seperti Lepidocylina sumatrensis Brady, L. elegans Tan dan Cycloclypeus annulatus Martin selain menunjukkan umur batuan juga sekaligus menciri lingkungan asalnya, yaitu laut dangkal yang mempunyai kedalaman maksimum 60 m.

Kira-kira 14-11 juta tahun lalu daerah ini masih merupakan paparan laut dangkal, yang kemudian terangkat hingga ketinggiannya sekarang akibat sifat bumi yang dinamis. Tidak adanya sedimen lain yang menutupi lapisan batu gamping di daerah Gombong selatan menunjukkan jika sejak 10 juta tahun lalu daerah ini sudah berada di atas permukaan laut. Dihitung dari kurun waktu kurang dari 10 juta tahun telah terjadi pengangkatan setinggi lebih dari 300 m. Pengangkatan itu menyebabkan batuan terkekarkan dan tersesarkan. Curah hujan yang tinggi mempercepat terjadinya proses karstifikasi, membentuk kars sebagaimana terlihat sekarang.

Gejala endokars ini mempunyai mulut gua yang berbangun melengkung tinggi dan lebar. Pada dinding pintu masuk sebelah kanan tersingkap sisa endapan sedimen gua yang kaya fosil moluska. Beberapa spesies grastropoda dan pelecypoda terawetkan baik pada lapisan lempung pasiran berwarna coklat tua. Sedimen berfosil ini dapat dikorelasikan dengan sedimen sejenis yang tersingkap di pintu masuk Gua Intan. Sediman di dalam Gua juga tersingkap pada sebuah sisa kanopi tua, beberapa meter dari pintu masuk. Cangkang-cangkang pipih pelecypoda pada sedimen gua ini tersusun secara alami ke arah utara sejajar dengan arah lorong utama masuk gua, yaitu utara-selatan. Bagian atap dan dinding pintu masuk gua dipenuhi oleh tulisan nama-nama pengunjung. Gravity yang paling tua tertanggal tahun 1805.

Pembentukan kanopy di dekat pintu masuk Gua Jatijajar menunjukkan adanya sungai bawahtanah yang pernah aktif beberapa ratus ribu tahun yang lalu. Proses pengangkatan menyebabkan sungai menjadi kering, karena air mencari permukaan air tanah setempat yang letaknya lebih rendah. Sungai bawah tanah yang masih aktif di dalam Gua Jatijajar tersingkap melalui beberapa sendang, yang letaknya berkisar antara 1-3 m di bawah lorong fosil utama.

Sendang Kantil dan Sendang Mawar adalah kolam-kolam sungai bawah tanah yang dibuka untuk umum. Dua sendang lainnya yaitu Jombor dan Puserbumi tidak dapat dimasuki wisatawan umum, kecuali mendapat ijin dari pengelola kawasan wisata. Sebagai mata air, Sendang Puserbumi merupakan sebuah sumuran tegak bergaris tengah sekitar 50 cm. Sementara Sendang Jombor yang dihuni seekor pelus sepanjang lebih dari 1 m mempunyai sifon di dasarnya. Sifon ini dapat ditelusuri dengan metode penyelaman (cave diving). Beragam bentukan pengendapan ulang larutan CaCO3 jenuh yang indah dan mempesona dijumpai di dalam lorong gua dibalik sifon. Lorong gua sepanjang ratusan meter dihiasi dengan deretan gurdam dan air terjun. Lorong gua di bawah gua Jatijajar ini disiapkan menjadi objek wisata minat khusus. Untuk memasuki sendang di dalam Gua Jatijajar dikeramatkan dan dijadikan sebagai tempat berziarah.

Lubang-lubang di dasar gua di dekat pintu masuk merupakan bekas-bekas penambangan fosfat guano. Ornamen gua (stalaktit, stalakmit, pilar, flowstone) umumnya sudah tidak aktif, meskipun di beberapa tempat terdapat tetesan dan leleran air melalui ujung-ujung stalaktit. Sebuah lubang di atap gua setinggi 24 m dari dasar gua, tidak jauh dari pilar besar berbangun membundar yang masih aktif, mengungkap sejarah penemuan gua pada tahun 1802 oleh Djayamenawi, Petani tersebut terperosok ke dalam gua melalui lubang yang ada dipermukaan, dan setelah tanah yang menutupi lorong dibersihkan ia menemukan lubang masuk, yaitu mulut gua sekarang.

Lorong Gua Jatijajar sepanjang 250 m, dengan lebar dan tinggi rata-rata 15-25 m, dapat dimasuki oleh wisatawan dengan mudah. Mulai tahun 1975, disepanjang lorong gua ditempatkan 32 buah patung yang menceritakan Legenda Raden Kamandaka. Di luar Gua menggambarkan kepurbaan Gua Jatijajar.

Kabupaten Kebumen



Logo Kabupaten KebumenNama Resmi : Kabupaten Kebumen
Motto : kebumen beriman
Ibukota : Kebumen
Luas Wilayah: 1.281,115  km²
Jumlah Penduduk:  1.212.809 Jiwa (2005)
Kepadatan : 947 jiwa/km²
Kecamatan : 26
Desa/Kelurahan : 449
Kode area :0287
Alamat :  Jl. Veteran no. 2 Kebumen 54311 - Telp. (0287) 381144
W : http://www.kebumenkab.go.id/


Sejarah
Seperti halnya Daerah-daerah di Indonesia yang mempunyai latar belakang kultur budaya dan sejarah yang berbeda-beda, Kabupetan Kabumen memiliki sejarah tersendiri yaitu berdiri Kabupaten Kebumen dimana maksud yang dikandung untuk memberikan rasa bangga dan memiliki bagi warga masyarakat Kabupaten Kebumen yang selanjutnya dapat menumbuh kembangkan potensi-potensi yang ada sehingga dapat memajukan pembangunan di segala bidang.

Sejarah awal mulanya adanya Kebumen tidak dapat dipisahkan dengan sejarah Mataram Islam. Hal ini disebabkan adanya beberapa keterkaitan peristiwa yang ada dan dialami Mataram membawa pengaruh bagi terbentuknya Kebumen yang masih didalam lingkup kerajaan Mataram. Di dalam Struktur kekuasaan Mataram lokasi kebumen termasuk di daerah Manca Negara Kulon ( wilayah Kademangan Karanglo ) dan masih dibawah Mataram.

Berdasarkan Perda Kab. Kebumen nomor 1 tahun 1990 tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten kebumen dan beberapa sumber lainnya dapat diketahui latar belakang berdirinya Kabupaten kebumen antara lain ada beberapa versi yaitu :

Versi I
Versi Pertama asal mula lahirnya Kebumen dilacak dari berdirinya Panjer . Menurut sejarahnya menurut sejarahnya, Panjer berasal dari tokoh yang bernama Ki Bagus Bodronolo.Pada waktu Sultan Agung menyerbu ke Batavia ia membantu menjadi prajurit menjadi pengawal pangan dan kemudian diangkat menjadi senopati. Ketika Panjer dijadikan menjadi kabupaten dengan bupatinya Ki Suwarno( dari Mataram ), Ki Bodronolo diangkat menjadi Ki Gede di Panjer Lembah ( Panjer Roma ) dengan gelar Ki Gede Panjer Roma I, Pengangakatan tersebut berkat jasanya menangkal serangan Belanda yang akan mendarat di Pantai Petanahan sedangkan anaknya Ki Kertosuto sebagai patihnya Bupati Suwarno.Demang Panjer Gunung, Adiknya Ki Hastrosuto membantu ayahnya di Panjer Roma, kemudian menyerahkan jabatannya kepada Ki Hastrosuto dan bergelar Ki Panjer Roma II. Tokoh ini sangat berjasa karena memberi tanah kepada Pangeran Bumidirja. yang terletak di utara Kelokan sungai Lukulo dan kemudian dijadikan padepokan yang amat terkenal. Kedatangan Kyai P Bumidirja menyebabkan kekhawatiran dan prasangka, maka dari itu beliau menyingkir ke desa Lundong sedang Ki panjer Roma II bersama Tumenggung Wongsonegoro Panjer gunung menghindar dari kejaran pihak Mataram. Sedangkan Ki Kertowongso dipaksa untuk taat kepada Mataram dan diserahi Penguasa dua Panjer, sebagai Ki Gede Panjer III yang kemudian bergelar Tumenggung Kolopaking I ( karena berjasa memberi kelapa aking pada Sunan Amangkurat I ). dari Veri I dapat disimpulkan bahwa lahirnya Kebumen mulai dari Panjer yaitu tanggal 26 Juni 1677.

Versi II
Sejarah Kabupaten Kebumen dimulai sejak Tumenggung Arung Binang I yang masa mudanya bernama JAKA SANGKRIP yang berdarah Mataram dan dititipkan kepada pamannya Demang Kutawinangun. Setelah dewasa lalu mencari ayahnya ke keraton Mataram dan setelah membuktikan keturunan Raja maka ia diangkat menjadi Mantri Gladag, kemudian sampai Bupati Nayaka dengan Gelar Hanggawangsa. setelah diambil menantu oleh Patih Surakarta kemudian diangkat menjadi Tumenggung Arung Binang I sampai dengan keturunannya yang Ke III sedangkan Arung Binang IV sampai ke VIII secara resmi menjadi Bupati Kebumen.

Versi III
Asal mula nama Kebumen adalah adanya tokoh KYAI. PANGERAN BUMIDIRJA. Beliau adalah bangsawan ulama dari Mataram, adik Sultan Agung Hanyokro Kusumo. Ia dikenal sebagai penasihat raja, yang berani menyampaikan apa yang benar itu benar dan apa yang salah itu salah. Kyai P Bumidirjo sering memperingatkan raja bila sudah melanggar batas-batas keadilan dan kebenaran. Ia berpegang pada prinsip : agar raja adil dan bijaksana. Disamping itu juga ia sangat kasih dan sayang kepada rakyat kecil. Kyai P Bumidirjo memberanikan diri memperingatkan keponakannya, yaitu Sunan Amangkurat I. Karena sunan ini sudah melanggar paugeran keadilan dan bertindak keras dan kejam. Bahkan berkompromi dengan VOC (Belanda) dan memusuhi bangsawan, ulama dan rakyatnya. Peringatan tersebut membuat kemarahan Sunan Amangkurat I dan direncanakan akan dibunuh, Karena menghalangi hukum qishos terhadap Kyai P Pekik dan keluarganya (mertuanya sendiri).

Untuk menghadapi hal itu, Kyai P Bumidirjo lebih baik pergi meloloskan diri dari kungkungan sunan Amangkurat I. Dalam perjalanan ia tidak memakai nama bangsawan , namun memakai nama Kyai Bumi saja.

Kyai P Bumidirjo sampai ke Panjer dan mendapat hadiah tanah di sebelah utara kelok sungai Lukulo , pada tahun 1670. Pada tahun itu juga dibangun padepokan/pondok yang kemudian dikenal dengan nama daerah Ki bumi atau Ki-Bumi-An, menjadi KEBUMEN.

Oleh karena itu bila lahirnya Kebumen diambil dari segi nama, maka versi Kyai Bumidirjo yang dapat dipakai dan mengingat latar belakang peristiwanya tanggal 26 Juni 1677.

Berdasarkan bukti-bukti sejarah bahwa Kebumen berasal dari kata Bumi, nama sebutan bagi P Kyai Bumidirjo, mendapat awalan Ke dan akhiran an yang menyatakan tempat. Hal itu berarti Kabumen mula mula adalah tempat tinggal P Bumidirjo.

Di dalam perjalanan sejarah Indonesia pada saat dipegang Pemerintah Hindia Belanda telah terjadi pasang surut dalam pengadaan dan pelaksanaan belanja negara , keadaan demikian memuncak sampai klimaksnya sekitar tahun 1930. Salah satu perwujudan pengetatan anggaran belanja negara itu adalah penyederhanaan tata pemerintahan dengan penggabungan daerah-daerah Kabupaten (regentschaap). Demikian pula halnya dengan Kabupaten Karanganyar dan Kebupaten Kebumen telah mengalami penggabungan menjadi satu daerah Kabupaten menjadi Kabupaten Kebumen. Surat keputusan tentang penggabungan kedua daerah ini tercatat dalam lembaran negara Hindia Belanda tahun 1935 nomor 629. Dengan ditetapkannya Surat Keputusan tersebut maka Surat Keputusan terdahulu tanggal 21 juli 1929 nomor 253 artikel nomor 121 yang berisi penetapan daerah kabupaten Kebumen dinyatakan dicabut atau tidak berlaku lagi. Ketetapan baru tersebut telah mendapat persetujuan Majelis Hindia Belanda dan Perwakilan Rakyat (Volksraad).

Sebagai akibat ditetapkannya Surat Keputusan tersebut maka luas wilayah Kabupaten Kebumen yang baru yaitu : Kutowingun, Ambal, Karanganyar dan Kebumen. Dengan demikian Surat Keputusan Gubernur Jendral De Jonge Nomor 3 tertanggal 31 Desember 1935 dan mulai berlaku tanggal 1 Januari 1936 dan sampai saat ini tidak berubah. Sampai sekarang Kabupaten Kebumen telah memiliki Tumenggung/Adipati/Bupati sudah sampai 29 kali.

makanan khas kab. batang

Pisang Gebyar

Pisang ini cukup menarik, berwarna kuning berukuran besar dan panjang. Jumlah sisir dalam tiap tandannya 2-3 sisir. Keistimewaan pisang ini adalah:
  • Tahan tidak membusuk sampai 2 (dua) minggu setelah masak.
  • Apabila direbus, dikolak ataupun di goreng akan mengeluarkan madu sehingga menambah cita rasa olahan.
Pisang gebyar tersebar di hampir semua wilayah kecamatan Gringsing

Salak Sodong

Salak sodong merupakan hasil persilangan antara salak pondoh (betina) dari Sleman dengan salak Banjarnegara (jantan). Salak ini berwarna cokelat kekuningan, berbentuk lonjong. Daging buah berwarna kekuningan berasa manis, renyah dan masir. Kulit agak basah, lunak dan mudah dikupas.Buahan ini dihasilkan di Desa Sodong Kecamatan Wonotunggal.

wisata kab. batang

Pantai Sigandu

Pantai Sigandu dapat dijadikan alternatif untuk melepaskan kepenatan setelah bergelut dalam rutinitas pekerjaan. Pinggir pantai banyak ditumbuhi pohon pinus, yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat berteduh bagi para pengunjung.Jika ingin menyusuri pantai, dapat menaiki perahu wisata.
Bagi penggemar mancing, terdapat dermaga yang digunakan untuk berlahu perahu wisata yang terkadang digunakan pemancing. Jika tidak membawa pancingan tetap ingin memancing, tersedia penyewaan pancingan. Lapangan bermain untuk anak-anak telah tersedia. Pengunjung bisa menikmati kekhasan makanan pantai dengan mendatangi kafe-kafe yang tersedia.


Curug Gombong

Obyek wisata Curug Gombong yang memiliki ketinggian sekitar 25 meter ini terletak di Desa Gombong, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah atau sekitar 35 kilometer dari arah timur Kota Batang.Daya tarik Curug Gombong ini, adalah memiliki keindahan alam yang masih alami dengan diiringi gemercik air pegunungan dan kicau burung karena lokasinya masih berada di kawasan hutan jati dan pinus.
Curug ini cocok bagi pengunjung yang ingin menenangkan diri dari kepekatan masalah. Untuk menuju ke obyek wisata Curug Gembong dapat dilalui dengan menggunakan kendaraan roda dua dengan jarak tempuh sekitar lima kilometer dari jalur pantura Subah ke Desa Gombong.

Kebun Teh Batang

kebuntehKawasan Kebun Teh Pagilaran terletak di kecamatan Blado 30 km selatan Kota Batang. Wisata alam
     ini menyajikan pemandangan kebun teh dan udara sejuk pegunungan. Di area kebun teh ini terdapat vila
     yang disewakan kepada wisatawan yang menginginkan untuk menginap sembari menikmati alam perkebunan.

    * Pemandangan dan pesona hamparan kebun teh di pegunungan dengan ketinggian 1.000 sampai 1.500 meter dpt.
    * Melihat proses pembuatan teh mulai dari pemetikan, pengolahan sampai pengepakan di pabrik
    * Anda dapat menikmati paket tea walk bersama instansi, sekolah, organisasi ataupun perusahaan anda, dengan berolah raga santai sambil menghirup udara sejuk dan segar
    * Menikmati matahari terbit dan tenggelam di cakrawala
    * Lingkungan pertamanan yang sehat, alami dan segar, jauh dari kebisingan  dan polusi. Suhu kebun  15 º - 18ºC pada malam hari, 21º - 25ºC pada siang hari.
    * Air terjun/Curung Binorong dan Curung Kembar, dengan pemandangan di sekitarnya yang indah dan alami, dan hamparan kebun teh dan kebun cengkeh sepanjang lereng pegunungan
    * Obyek peninggalan sejarah seperti rumah peninggalan Belanda, Kopel, Kerata Gantung, Bak Air Sijegang dll.

jarak tempuh :
    * Dengan Kendaraan Umum dari Batang - Bandar - Blado - Pagilaran
    * Kendaraan Pribadi ataupun kendaraan khusus (tour wisata ASITA) dari Yogyakarta lewat Temanggung memakan waktu + 3,5 jam, dari Semarang lewat Sukorejo + 2,5 jam dan dari Solo + 4,5 jam.

kabupaten Batang



Logo Kabupaten BatangNama Resmi : Kabupaten Batang
Ibukota : Batang
Luas Wilayah: 800,29  km²
Jumlah Penduduk:  694.000 Jiwa (2003)
Kepadatan : 867 jiwa/km²
Wilayah Administrasi:
Kecamatan : 12
Kode :0285
W : http://www.batangkab.go.id






Sejarah
Menurut sejarah, Batang telah memiliki dua kali periode pemerintahan Kabupaten.  Periode I diawali zaman kebangkitan kerajaan Mataram Islam (II) sampai penjajahan asing, kira-kira dari awal abad 17 sampai dengan 31 Desember 1935. Sedang  periode II, dimulai awal kebangkitan Orde Baru (8 April 1966) sampai sekarang, bahkan Batang dapat ditelusuri sejak pra-sejarah. Sejak dihapuskan status Kabupaten (1 Januari 1936) sampai tanggal 8 April 1966, Batang tergabung dengan Kabupaten Pekalongan.

Tahun 1946, mulai ada gagasan untuk menuntut kembalinya status Kabupaten Batang. Ide pertama lahir dari Pak Mohari yang disalurkan melalui sidang KNI Daerah dibawah pimpinan H.Ridwan alm. Sidang bertempat di gedung bekas rumah Contrder Belanda (Komres Kepolisian 922).

Tahun 1952, terbentuk sebuah Panitia yang menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Batang. Panitia ini dinamakan Panitia Pengembalian Kabupaten Batang, yang bertugas menjalankan amanat masyarakat Batang.

Dalam kepanitiaan ini duduk dari kalangan badan legislatif serta pemuka masyarakat yang berpengaruh saat itu. Susunan panitianya terdiri atas RM Mandojo Dewono (Direktur SGB Batang) sebagai Ketua, R. Abutalkah dan R. Soedijono (anggota DPRDS Kabupaten Pekalongan) sebagai Wakil Ketua. Panitia juga dilengkapi dengan dua anggota yaitu R. Soenarjo (anggota DPRDS yang juga Kepala Desa Kauman) dan Rachmat (anggota DPRDS).

Tahun 1953, Panitia menyampaikan Surat Permohonan terbentuknya kembali status Kabupaten Batang lengkap satu berkas, yang langsung diterima oleh Presiden Soekarno pada saat mengadakan peninjauan daerah dan menuju ke Semarang dengan jawaban akan diperhatikan.

Tahun 1955, Panitia mengutus delegasi ke pemerintah pusat, yang terdiri atas RM Mandojo Dewono, R.Abutalkah, dan Sutarto (dari DPRDS). Tahun 1957, dikirim dua delegasi lagi. Delegasi I, terdiri atas M. Anwar Nasution (wakil ketua DPRDS), R.Abutalkah, dan Rachmat (Ketua DPRD Peralihan). Sedangkan delegasi II dipercayakan kepada Rachmat (Kepala Daerah Kabupaten Pekalongan), R.Abutalkah, serta M.Anwar Nasution.

Tahun 1962, mengirimkan utusan sekali. Utusan tersebut dipercayakan kepada M. Soenarjo (anggota DPRD Kabupaten Pekalongan dan juga Wedana Batang) sebagai ketua, sebagai pelapor ditetapkan Soedibjo (anggota DPRD), serta dibantu oleh anggota yaitu H. Abdullah Maksoem dan R. Abutalkah.

Tahun 1964, dikirim empat delegasi. Delegasi I, ketuanya dipercayakan R. Abutalkah, sedang pelapor adalah Achmad Rochaby (anggota DPRD). Delegasi ini dilengkapi lima orang anggota DPRD Kabupaten Pekalongan, yaitu Rachmat, R. Moechjidi, Ratam Moehardjo, Soedibjo, dan M. Soenarjo.

Delegasi II, susunan keanggotaannya sama dengan Delegasi I tersebut, sebelum menyampaikan tuntutan rakyat Batang seperti pada delegasi-delegasi terdahulu, yaitu kepada Menteri Dalam Negeri di Jakarta diawali penyampaian tuntutan tersebut kepada Gubernur Kepala Daerah Propinsi Jawa Tengah di Semarang.

Delegasi III, yang juga susunan keanggotaannya sama dengan Delegasi I dan II kembali mengambil langkah menyampaikan tuntutan rakyat Batang langsung kepada Mendagri. Sedang Delegasi IV mengalami perubahan susunan keanggotaan. Dalam delegasi ini sebagai ketua R. Abutalkah, sebagai wakil ketua Rachmat, sedangkan sebagai pelapor adalah Ratam Moehardjo, Ahmad Rochaby sebagai sekretaris I, R. Moechjidi sebagai sekretaris II serta dilengkapi anggota yaitu Soedibjo dan M. Soenarjo.

Tahun 1965, diutus delegasi terakhir. Sebagai ketua R. Abutalkah, wakil ketua Rachmat, sekretaris I Achmad Rochaby, sekretaris II R. Moechjidi, pelapor Ratam Moehardjo serta dilengkapi dua orang anggota yaitu M. Soenarjo dan Soedibjo. Delegasi terakhir atau kesepuluh itu, memperoleh kesempatan untuk menyaksikan sidang paripurna DPR GR dalam acara persetujuan dewan atas Rancangan Undang-undang tentang Pembentukan Pemerintah Kabupaten Batang menjadi Undang-undang.

Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Batang terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1965, yang dimuat dalam Lembaran Negara Nomor 52, tanggal 14 Juni 1965 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 20 Tahun 1965, tanggal 14 Juli 1965.

Tanggal 8 April 1966, bertepatan hari Jumat Kliwon, yaitu hari yang dianggap penuh berkah bagi masyarakat tradisional Batang, dengan mengambil tempat di bekas Kanjengan Batang lama (rumah dinas yang sekaligus kantor para Bupati Batang lama) dilaksanakan peresmian pembentukan Daerah Tingkat II Batang.

Upacara yang berlangsung khidmat dari jam 08.00 s/d 11.00 itu, ditandai antara lain dengan Pernyataan Pembentukan Kabupaten Batang oleh Gubernur Kepala Daerah Propinsi Jawa Tengah Brigjend (Tit) KKO-AL Mochtar, pelantikan R. Sadi Poerwopranoto sebagai Pejabat Bupati Kepala Daerah Batang, serah terima wewenang wilayah dari Bupati KDH Pekalongan kepada Pejabat Bupati KDH Batang, serta sambutan dari Gubernur Kepala Daerah Jawa Tengah.

makanan khas banyumas

Roti Kebo Kedai Superman

Mendengar namanya, Anda pasti aneh dan penasaran bukan? Menyusuri jalan HR Bunyamin kala malam hari, ada puluhan pedagang makanan yang layak di coba. Salah satunya, adalah roti kebo buatan Fredy (yang tengah naik daun ini. Roti kebo adalah roti bakar yang disantap dengan irisan pisang bakar. Roti tawar yang selesai dibakar ini langsung diiris dadu, sementara pisangnya, juga diiris menyamping.

Setelah itu, pisang dan roti disatukan dalam piring dan beri parutan keju dan taburan meises. Terakhir, pisang disiram dengan susu kental manis. Pisang yang dipakai Fredy adalah jenis pisang kepok yang rasanya manis. Hasilnya roti, bertabur keju ini tersaji dalam sepiring penuh dan tampak membumbung hingga setinggi 20 sentimeter.

"Inilah kenapa disebut kebo," ujar Fredy, karena porsinya, banyak sekali, tambahnya. Penikmat roti kebo cukup banyak. Porsinya yang besar itu pun membuat menu ini biasanya disantap berdua.Selain roti kebo, Fredy yang sebelumnya berbisnis makanan di Surabaya ini juga membuat menu yang tak kalah unik. Yakni pisang sarang walet. Pisang ini dibakar dan dirisi menyamping, lalu diberi parutan keju yang snagat banyak. Hingga menyerupai sarang burung walet.

"Keju yang sedikit membuat sajian jadi kurang enak," ujar Fredy. Biasanya pelanggan Fredy menikmati kedua santapan ini sambil menyeruput superman. Nama kedai ini rupanya berasal dari singkatan susu perah manis, yakni susu perah atau susu murni asli yang diaduk bersama gula.
Fredy yang berjualan mulai pukul 18.00 ini biasanya baru tutup menjelang pukul 04.00 dini hari. Tak kurang dari 10 liter susu dan puluhan loaf roti tawar ia habiskan untuk meladeni pelanggannya yang kebanyakan anak muda ini.

Roti Mendoan

Di Purwokerto, tempe mendoan adalah salah satu jajanan khas yang tak boleh dilewatkan. Namun saking banyaknya penjual kudapan khas ini, membuat sajian ini kini tak terlalu istimewa lagi. Namun apa yang terjadi jika ada roti yang isinya mendoan? Inilah kudapan yang tengah naik daun di Purwokerto.

Yakni menyantap roti mendoan atau roti yang didalamnya bukan berisi cokelat atau keju, tapi tempe mendoan. Unik bukan? Jika mampir ke pusat kota, jangan sampai terlewat untuk singgah di Rita Bakery. Di sini, Anda bisa mencicipi roti mendoan. Letak bakery shop ini di jalan Jenderal Soedirman nomor 296, tepat di depan alun-alun Purwokerto.

"Awalnya karena terinspirasi dari tempe mendoan," ujar Ibu Maria (39), Manager Rita Bakery. Inovasi terbaru yang dibuat bakery milik pengusaha Buntoro ini memang merupakan inovasi baru. Yakni memadukan rasa tradisional, ke dalam cita rasa barat.

Roti dicampur mendoan kan aneh? Namun siapa sangka peminatnya justru bejibun. Roti ini berbentuk bulat bulat agak lonjong. Didalamnya, diisi tempe mendoan goreng utuh. Lalu adonan roti beserta mendoannya ikut dipanggang di dalam oven. Agar lezat, roti ini juga dilengkapi dengan siraman saus tomat. "Kami buat jenisnya dari roti manis, tapi fillingnya mendoan," ucap Maria.
Peminatnya langsung banyak sejak roti ini diluncurkan pertama kali pada April 2006. Yang istimewa dari kehadiran roti ini adalah sajiannya yang hanya tersedia pada saat weekend tiba.

"Roti ini hanya kami produksi pada Sabtu dan Minggu," terang Maria. Alasannya, agar orang tidak bosan dan penasaran dengan kehadiran roti ini," tandas Maria. Selain roti mendoan, bakery shop yang memakai sistem open kitchen ini juga membuat lebih dari 50 jenis aneka roti manis lainnya, termasuk cake, danish, pastry, roti tawar dan donat. Jika penasaran, bisa datang ke tempat ini mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Ayam Ndadak Baturaden

Purwokerto memiliki kawasan wisata yang terkenal, bernama Baturaden. Jaraknya sekitar 17 kilometer dari pusat kota, menuju arah Gunung Slamet, di sebelah utara Purwokerto. Jika datang ke sini, jangan lupa coba cicipi ayam goreng yang langsung dibuat mendadak kala pesanan datang. Namanya rumah makan ayam "N'dadak".Maksudnya, ndadak motong, ndadak goreng, dan ndadak bikin sambal," ujar Ibu Patin (50) pemilik rumah makan ini.

Jika datang kesini, cukup jadikan terminal baturaden sebagai patokan. Sekitar 200 meter ke arah utara, ada sebuah ruma kayu berwarna hijau, yang kerap jadi tempat makan paling digemari di sini. Meski tanpa plang maupun spanduk, bertanya pada warga sekitar bisa jadi pilihan jika tersasar. "Semua orang pasti tahu," ujar ibu dua anak ini sambil tertawa.

Ide menjual ayam ‘ndadak ini, awalnya di tahun 1981, saat Baturaden mulai banyak dikunjungi wisatawan untuk berlibur. Karena letak kawasan ii di kaki gunung Slamet yang dingin, makan masakan yang pas, pastilah yang fresh dan hangat, terang Ibu Patin. Oleh karena itu, ia pun lantas berpikir untuk menjual masakan yang bisa disantap hangat-hangat pula.

Sebetulnya yang dibuat Patin sederhana saja, hanya ayam goreng dan sambal cobek yang disantap dengan nasi hangat dan lalapan segar. Namun kalau jadi demikian laris, tak lain karena ada Patin demikian ramah pada para pelanggannya. Untuk menyantap sajian ini pun, Patin membiarkan seluruh bagian rumahnya mulai dari ruang tamu hingga ruang tengah m,enjadi tempat makan.

Di atas bangku dan meja kayu, situasdi pedesaan akan langsung terasa jika datang ke sini. Pertama, Patin tak pernah bertanya apa yang diinginkan pembeli, pasalnya, hanya ada satu menu saja yang dijual ibu berbadan tinggi ini. Kedua, meski dibuat Ndadak, jika pembeli sedang banyak-bvanyaknya, Patin biasanya sudah menyiapkan ayam yang sudah diungkep bumbu ini untuk siap digoreng.

"Soalnya kalau pembeli lagi banyak, saya sudah siapkan ayam yang siap digoreng," jelasnya. Ayam yang dibuat Patin, hanya ayam kampung. Setelah dicuci bersih, ayam potong dan diungkep dengan kunyit, salam, sereh, jahe, bawang putih, kemiri, ketumbar dan kunyit.

Lalu Patin memasaknya di dalam panci yang dimasak di atas tungku batu. Biasanya masyarakat Jawa Tengah menyebutnya pawon. Setelah empuk, ayam siap digoreng. Sambil menunggu ayam digoreng, biasanya Pati menyiapkan sambal ndadak yang dibuatnya dari cabe merah gula merah, bawang putih, terasi dan sedikti garam. Setelah diulek di atas cobek, Patin akan menyiramkan sedikit minyak jelantah dari penggorengan ayam.

Aromanya? Sangat menggiurkan. Ayam disajikan dalam piring, dan bisa disantap sesuai selera. Ayamnya saya hitung dari yang tersisa di piring saja," tandas patin. Jika datang berdua, biasanya Patin menyajikan sekitar 6 sampai 8 potong ayam. Satu orang, tak terasa bisa menghabiskan sekitar 3 potong ayam sekali makan, terang Patin.


wisata banyumas

Bendung Gerak Serayu

Bendung Gerak Serayu adalah bendungan dengan memanfaatkan debit air sungai Serayu yang melintasi wilayah kabupaten Banyumas dan kabupaten Cilacap untuk pengairan sawah beririgasi di wilayah kedua kabupaten tersebut.Pembangunannya dimulai pada tahun 1993 dan diresmikan bulan November1996 yang telah mengalirkan air bagi sawah-sawah di Banyumas dan Cilacap, bahkan sebagian wilayah Kebumen. Total daerah cakupan pengairannya kurang-lebih 21.000 ha ( 210 km²)Di tempat itu juga di manfaatkan untuk budidaya perikanan air tawar oleh masyarakat sekitar.


Pemandian Kalibacin

Pemandian Kalibacin terletak di desa Tambak Negara, Kecamatan Rawalo. Objek wisata ini dibangun oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1892. Mata air dialirkan ke kolam penampungan seluas 1600 meter persegi.Air pemandian yang mengandung mineral seperti nitrat, sulfur, chlorida, sink, dan kalsium dimanfaatkan pengunjung untuk menyembuhkan penyakit kulit, syaraf dan rematik.Pengunjung yang datang bahkan berasal dari luar negeri.

Telaga Sunyi

Telaga sunyi terletak lebih kurang 3 km di sebelah timur objek wisata Baturraden. Objek wisata ini menyajikan telaga yang indah dan berair dingin. Batu-batuan alam, pohon-pohon yang rindang masih ditambah dengan kesejukan udara membuat objek wisata ini sangat cocok untuk acara keluarga. Saat ini kawasan masih dimiliki Perum Perhutani KPH Banyumas Timur dengan luas lahan 1,5 hektar.

Curug Cipendok

Curug Cipendok terletak di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Air terjun Curug Cipendok memiliki ketinggian 92 meter. Hawa di sekitarnya sejuk dan sepanjang jalan menuju ke sana terdapat area perkebunan. Di sekitar wilayahnya terdapat bumi perkemahan dan sebuah telaga yang bernama Telaga Pucung. Lokasi air terjun ini cukup mudah untuk dicapai. Jalan menuju lokasi sudah diaspal semua. Sampai lokasi parkir, dimana kita harus berjalan menuju lokasi air terjun, kita akan benar-benar dapat menikmati pemandangan alam di sekitar sambil berolahraga.
Di jalan menuju lokasi, banyak warung yang menjajakan Mendoan, susu murni yang bisa anda temukan di warung-warung rumah penduduk. Perkebunan tomat, cabai dan seledri cukup menarik dinimati dalam perjalanan menuju lokasi. Belum lagi sungai-sungai kecil denga air jernih mengalir, bisa mengundang kita untuk turun sejenak merasakan sejuk dan jernihnya air pegunungan. Bila hari besar seperti libur lebaran, lokasi ini cukup ramai dikunjungi setiap tahunnya.


Kabupaten Banyumas



Logo Kabupaten BanyumasNama Resmi : Kabupaten Banyumas
Ibukota : Purwokerto
Luas Wilayah: 1.329,02  km²
Jumlah Penduduk:  1.490.665 Jiwa (2006)
Kepadatan : 1.122,84 jiwa/km²
Kecamatan : 27
W: http://www.banyumaskab.go.id

Sejarah

Kabupaten Banyumas berdiri pada tahun 1582, tepatnya pada hari Jum'at Kliwon tanggal 6 April 1582 Masehi, atau bertepatan tanggal 12 Robiul Awwal 990 Hijriyah. Kemudian ditetapkan dengan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Daerah Tingkat II Banyumas Nomor 2 tahun 1990.
Keberadaan sejarah Kabupaten Banyumas tidak terlepas dari pendirinya yaitu Raden Joko Kahiman yang kemudian menjadi Bupati yang pertama dikenal dengan julukan atau gelar ADIPATI MARAPAT (ADIPATI MRAPAT).
Riwayat singkatnya diawali dari jaman Pemerintahan Kesultanan PAJANG, di bawah Raja Sultan Hadiwijaya.
Kisah pada saat itu telah terjadi suatu peristiwa yang menimpa diri (kematian) Adipati Wirasaba ke VI (Warga Utama ke I) dikarenakan kesalahan paham dari Kanjeng Sultan pada waktu itu, sehingga terjadi musibah pembunuhan di Desa Bener, Kecamatan Lowano, Kabupaten Purworejo (sekarang) sewaktu Adipati Wirasaba dalam perjalanan pulang dari pisowanan ke Paiang. Dari peristiwa tersebut untuk menebus kesalahannya maka Sultan Pajang, memanggil putra Adipati Wirasaba namun tiada yang berani menghadap.

Kemudian salah satu diantaranya putra menantu yang memberanikan diri menghadap dengan catatan apabila nanti mendapatkan murka akan dihadapi sendiri, dan apabila mendapatkan anugerah/kemurahan putra-putra yang lain tidak boleh iri hati. Dan ternyata diberi anugerah diwisuda menjadi Adipati Wirasaba ke VII.
Semenjak itulah putra menantu yaitu R. Joko Kahiman menjadi Adipati dengan gelar ADIPATI WARGA UTAMA II.

Kemudian sekembalinya dari Kasultanan Pajang atas kebesaran hatinya dengan seijin Kanjeng Sultan, bumi Kadipaten Wirasaba dibagi menjadi empat bagian diberikan kepada iparnya.
1. Wilayah Banjar Pertambakan diberikan kepada Kyai Ngabei Wirayuda.
2. Wilayah Merden diberikan kepada Kyai Ngabei Wirakusuma.
3. Wilayah Wirasaba diberikan kepada Kyai Ngabei Wargawijaya.
4. Wilayah Kejawar dikuasai sendiri dan kemudian dibangun dengan membuka hutan Mangli dibangun pusat pemerintahan dan diberi nama Kabupaten Banyumas.

Karena kebijaksanaannya membagi wilayah Kadipaten menjadi empat untuk para iparnya maka dijuluki Adipati Marapat.

Siapakah Raden Joko Kahiman itu ?
R. Joko Kahiman adalah putra R. Banyaksasro dengan ibu dari Pasir Luhur. R. Banyaksosro adalah putra R. Baribin seorang pangeran Majapahit yang karena suatu kesalahan maka menghindar ke Pajajaran yang akhirnya dijodohkan dengan Dyah Ayu Ratu Pamekas putri Raja Pajajaran. Sedangkan Nyi Banyaksosro ibu R. Joko Kahiman adalah putri Adipati Banyak Galeh (Mangkubumi II) dari Pasir Luhur semenjak kecil R. Joko Kahiman diasuh oleh Kyai Sambarta dengan Nyai Ngaisah yaitu putrid R. Baribin yang bungsu.

wisata banjar negara

Arung Jeram Sungai Serayu

Arung jeram di Sungai Serayu terletak di Desa Kutayasa, Kecamatan Mandiraja. Arung jeram ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain tingkat kesulitan yang cukup tinggi, pemandangan alam yang indah, dan lokasi yang mudah dijangkau. Hal ini dibuktikan dengan diselenggarakannya Kejuaraan Arung Jeram Internasional "Australasia Championship" Tahun 2010.Wisata ini cocok bagi pengunjung yang ingin menguji adrenalin.

curug Pitu Banjarnegara

Merupakan obyek wisata alam dengan daya tarik utama berupa Air terjun yang berjumlah tujuh buah curug secara bertingkat dari atas kebawah, maka diberi nama Curug Pitu.

Curug Pitu merupakan air terjun yang ada di dekat sentra Salak Pondoh (agak dekat dengan wilayah Wonosobo). Curug ini sangat indah dan biasa digunakan untuk camping. Di dekat curug Pitu juga ada curug lain yang bernama Curug Kemiri.

Waduk Mrica Banjarnegara

mricaKawasan Waduk Mrica ini erletak arah Barat + 10 Km dari Kota Banjarnegara. Merupakan lokasi wisata yang sangat menarik, karena disamping hamparan air yang sangat luas, juga terdapat bukit-bukit yang rimbun oleh pepohonan nan indah dan asri.

Tempat ini Adalah waduk terpanjang di Asia Tenggara yang membendung Sungai Serayu dan mempunyai kapasitas tenaga listrik 184,5 Mega Watt. Obyek wisata Waduk Mrica menawarkan berbagai paket wisata air yakni berperahu mengelilingi waduk, Olahraga dayung maupun memancing. Disamping Arena Permainan Anak dan Panggung Terbuka, disini juga terdapat Padang Golf dengan 8 Hole.

Seekor ikan raksasa jenis pelung dengan bobot sekitar 30 kilogram, tertangkap di waduk PLTA Mrica di Desa Wanadadi, Senin (4/9). Ikan tersebut merupakan ikan terbesar yang ditemukan sejak waduk tersebut digenangi tahun 1988.

Tertangkapnya ikan warna perak itu, bermula ketika sekitar pukul 06.00 Sugeng (27) seorang nelayan warga Puntukrandu Wanadadi sedang mengangkat jaring ikan yang dipasangnya semalam sebelumnya. Mendadak, ia dikejutkan oleh adanya ikan besar loncat di atas kepalanya dan jatuh ke rerumputan tepi waduk.

TRMS Serulingmas

serulingmasTaman Rekreasi Margasatwa Serulingmas terletak di Kota Banjarnegara. Dioperasionalkan pengelolaannya sejak 22 Agustus 1997, sampai saat ini TRMS Serulingmas telah menjadi tujuan wisata utama wisatawan yang berkunjung ke Banjarnegara.

Selain sebagai tempat rekreasi bagi wisatawan, juga difungsikan sebagai Konservasi Satwa diluar habitatnya. Berbagaijenis Satwa Carnivora, Herbivora maupun Omnivora saat ini hidup dan berkembang dengan baik. .

Keterpaduan yang harmonis antara Flora dan Fauna yang terdapat di TRMS Serulingmas, menjadikannya sebagai tempat yang sejuk dan nyaman untuk rekreasi keluarga.

Disini ada Binatang-Binatang Langka seperti SINGA AFRIKA
Singa Afrika, koleksi satwa buas TRMS Serulingmas selain Harimau Benggala adalah Singa Afrika. Satwa yang berasal dari benua Afrika ini ternyata dapat beradaptasi dengan baik di TRMS Serulingmas bahkan dapat berkembang biak. Ingin melihat lebih dekat Singa Afrika?…………….. datang saja ke TRMS Serulingmas Banjarnegara.

dan juga ada WATERBOOM di dalamnya...
Setelah berjalan-jalan menikmati aneka satwa di TRMS Serulingmas, wisatawan dapat melepas lelah dengan bermain di kolam renang yang dilengkapi waterboom. Waterboom dengan ketinggian 6 meter dan didesain unik ini, merupakan salah satu arena bermain yang sangat diminati wisatawan terutama anak-anak……….. jadi jangan lupa jika anda berkunjung ke TRMS Serulingmas untuk mencoba tantangan waterboom……………



makanan khas banjar negara

Jenang Salak Madukara

Kecamatan Madukara merupakan salah satu pusat penghasil Salak Pondoh di Kabupaten Banjarnegara. Melimpahnya salak membuat sebagian masyarakat melakukan inovasi pengolahan makanan. Makanan hasil inovasi ini dikenal dengan nama Jenang Salak. Jenang Salak berbeda dengan jenang pada umumnya yang terbuat dari tepung terigu. Bahan utama yang digunakan adalah buah salak. Empuk dan manis merupakan ciri dari makanan ini.
Proses pembuatan jenang cukup sederhana, pertama-tama salak yang sudah dikupas kemudian dihaluskan. Salak yang halus kemudian dicampur dengan gula kelapa, garam, dan tepung ketan untuk kemudian dipanaskan di dalam wajan. Agar bercampur, campuran harus diaduk terus-menerus sampai mengental. Setelah itu diamkan selama beberapa jam dan jenang siap untuk dikonsumsi.

Apem Madukara

Masyarakat Madukara di Kabupaten Banjarnegara terkenal dengan produksi makanan tradisional berupa Apem. Apem Madukara, merupakan sebutan untuk makanan ringan ini. Makanan ini terbuat dari adonan tepung beras yang dicampur dengan telur, santan dan gula. Adonan tersebut kemudian dituangkan ke dalam cetakan yang selanjutnya dipanggang. Makanan ini selalu ada pada acara selametan. Jika berkungjung ke Banjarnegara jangan lupa mencicipi Apem khas masyarakat Madukara.

Salak Pondoh Banjarnegara

Kabupaten Banjarnegara terkenal dengan penghasil Salak Pondoh. Rasanya yang manis dan buahnya yang besar menjadi keunggulan. Pusat penghasil salak pondoh terdapat di Kecamatan Banjarmangu, Kecamatan Madukara dan Kecamatan Pagetan. Jika ingin membeli salak pondoh Banjarnegara bisa datang ke jalan raya Sigaluh.

Dawet Ayu Banjarnegara

Dawet ayu merupakan minuman asli khas Banjarnegara. Saat ini dawet ayu Banjarnegara mudah ditemukan di berbagai kota. Perpaduan yang tepat antara cendol beraroma pandan, santan yang dipadu dengan gula aren dan durian merupakan cita rasa khas Dawet Ayu. Konon bagi yang meminumnya akan serasa sepuluh tahun lebih muda dan menjadi Ayu.
Minuman ini sangat khas rasanya, dan banyak sekali peminatnya, baik di nikmati pada waktu musim panas maupun hujan, Dawet Ayu Banjarnegara sudah menyebar di kota-kota besar: Yogyakarta, Surabaya, Jakarta dan Bandung.

Tidak seperti Es Cendol biasanya, Dawet Ayu Banjarnegara ini mempunyai citarasa tersendiri, dari ramuan ramuan khusus yang di bubuhinya sehingga membuat lidah ketagihan. Kalo anda singgah di Kota Banjarnegara tidak akan susah untuk memenukan kios Dawet Ayu, yang letaknya sangat dekat dengan Terminal antarkota, hanya berjarak 10 meter anda sudah bisa menemui kios tersebut rasakhas Durian asli yang di campur di Gula merahnya akan semakin membuat anda menggoyangkan lidah anda.

.

Kamis, 27 Desember 2012

Kabupaten Banjarnegara



Logo Kabupaten BanjarnegaraNama : Kabupaten Banjarnegara
Luas :  106,970,99 Ha
Kecamatan : 20
Penduduk : 903.059 jiwa (2006)
Alamat : Jl. A.Yani No. 16, Banjarnegara
T : (0286) 591218 ext. 111
W : http://www.banjarnegarakab.go.id
 
Sejarah
Dalam perang Diponegoro, R.Tumenggung Dipoyudo IV berjasa kepada pemerintah mataram, sehingga di usulkan oleh Sri Susuhunan Pakubuwono VII untuk di tetapkan menjadi bupati banjar berdasarkan Resolutie Governeor General Buitenzorg tanggal 22 agustus 1831 nomor I, untuk mengisi jabatan Bupati Banjar yang telah dihapus setatusnya yang berkedudukan di Banjarmangu dan dikenal dengan Banjarwatulembu. Usul tersebut disetujui.

Persoalan meluapnya Sungai Serayu menjadi kendala yang menyulitkan komunikasi dengan Kasunanan Surakarta. Kesulitan ini menjadi sangat dirasakan menjadi beban bagi bupati ketika beliau harus menghadiri Pasewakan Agung pada saat-saat tertentu di Kasultanan Surakarta. Untuk mengatasi masalah ini diputuskan untuk memindahkan ibukota kabupaten ke selatan Sungai Serayu.

Daerah Banjar (sekarang Kota Banjarnegara) menjadi pilihan untuk ditetapkan sebagai ibukota yang baru. Kondisi daerah yang baru ini merupakan persawahan yang luas dengan beberapa lereng yang curam. Di daerah persawahan (Banjar) inilah didirikan ibukota kabupaten (Negara) yang baru sehingga nama daerah ini menjadi Banjarnegara (Banjar : Sawah, Negara : Kota).

R.Tumenggung Dipoyuda menjabat Bupati sampai tahun 1846, kemudian diganti R. Adipati Dipodiningkrat, tahun 1878 pensiun. Penggantinya diambil dari luar Kabupaten Banjarnegara. Gubermen (pemerintahan) mengangkat Mas Ngabehi Atmodipuro, patih Kabupaten Purworejo(Bangelan) I Gung Kalopaking di panjer (Kebumen) sebagai penggantinya dan bergelar Kanjeng Raden Tumenggung Jayanegara I. Beliau mendapat ganjaran pangkat "Adipati" dan tanda kehormatan "Bintang Mas". Tahun 1896 beliau wafat diganti putranya Raden Mas Jayamisena, Wedana distrik Singomerto (Banjarnegara) dan bergelar Kanjeng Raden Tumenggung JayanegaraII.

Dari pemerintahan Belanda Raden Tumenggung Jayanegara II mendapat anugrah pangkat "Adipati Aria" Payung emas Bintang emas besar, Officer Oranye. Pada tahun 1927 beliau berhenti, pensiun. Penggantinya putra beliau Raden Sumitro Kolopaking Purbonegoro, yang juga mendapat anugrah sebutan Tumenggung Aria, beliau keturunan kanjeng R. Adipati Dipadingrat, berarti kabupaten kembali kepada keturunan para penguasa terdahulu. Diantara para Bupati Banjarnegara, Arya Sumitro Kolopaking yang menghayati 3 jaman, yaitu jaman Hindia Belanda, Jepang dan RI, dan menghayati serta menangani langsung Gelora Revolusi Nasional (1945 - 1949). Ia mengalami sebutan "Gusti Kanjeng Bupati", lalu "Banjarnegara Ken Cho" dan berakhir "Bapak Bupati".

wisata brebes

Wisata Tempat Air Panas Brebes

Pemandian Air Panas Cipanas Brebes merupakan pemandian airpanas cipanas di wilayah bagian selatan brebes, tepatnya 6km sebelah barat Bumiayu serta pemandian Tirta Husada di sebelah barat kota paguyangan. Pemandian air panas alami tersebut terkenal mampu menyembuhkan  penyakit, di sertai berbagai fasilitas yang menunjang seperti : Kolam renang anak, taman bermain, karaoke dan lain lain.

Pemandian air panas Cipanas yang terletak di Buaran, Bantarkawung Brebes Selatan mungkin akan menjadi pilihan anda bila berkunjung ke Brebes atau Brebes bagian selatan untuk berwisata. Pemandian air panas alami mengandung belereng yang sangat baik bagi kesehatan.

Berendam dalam kehangatan air alami sambil memandang kerindangan dan kesejukan sekitar hutan pinus mungkin merupakan tempat yang pas buat anda untuk melepas hari-hari libur..apalagi tidak perlu membayar mahal untuk menikmati liburan anda; cukup dengan membayar Rp. 2000 per jam, anda bisa melepas segala kelelahan dengan berendam dalam air alami dan hygienis. Fasilitas mushola, kafe, karaoke juga penginepan kelas melati yang cukup murah akan memudahkan menambah kenikmatan liburan anda bersama keluarga.
Sumber : berbagai sumber

makanan khas brebes

Wisata Kuliner Telur Asin Brebes

Telur Asin - Kab. BrebesKabupaten Brebes terkenal dengan penghasil telur asin selain bawang merah. Adanya industri pembuatan telur asin disebabkan karena banyaknya peternakan bebek. Dalam memilih telur asin yang berkualitas pembeli harus memperhatikan ciri-ciri seperti: kuning telur bewarna jingga hingga kemerahan, tidak mengeluarkan cairan, tidak amis, dan rasa asin tidak menyengat.  



Arumanis Khas Brebes

Arumanis merupakan makanan ringan yang berasal dari Kabupaten Brebes. Rasanya yang manis dan gurih membuat banyak masyarakat yang menyukainya. Bahan yang digunakan unruk membuat Arumanis adalah gula, tepung terigu, air dan bawang merah. Arumanis dibuat dengan merebus bahan-bahan yang sudah dicampur kemudian dibuat tekstur serat.

lengong Goreng Khas Brebes

Kabupaten Brebes menawarkan masakan khas Blengong Goreng. Blengong merupakan hewan unggas yang berasal dari perkawinan antara itik dan entog. Blengong goreng disajikan dengan sambal, lalapan dan nasi panas. Warung makanan ini bisa ditemukan di daerah Lemba Rawa.

Pecel Belut Brebes

Pecel Belut merupakan makanan khas yang bisa dinikmati di Kabupaten Brebes. Sesuai dengan namanya, makanan ini merupakan perpaduan antara pecel dengan belut goreng yang garing. Lokasi warung pecel belut yang terkenal berada di Desa Cigedo, Kec. Kersana.

Ketupat Sate Blengong

Ketupat Sate BlengongKabupaten Brebes menghadirkan makanan khas masyarakat yaitu Ketupat Sate Blengong. Makanan ini merupakan perpaduan antara Ketupat dan Sate. Daging yang digunakan untuk sate adalah daging bebek. Bumbu sate khas Brebes sebagai teman daging sate yang empuk ditambah kelezatan ketupat merupakan daya tarik pembeli. Yang unik dari makanan ini adalah panjang tusuk sate yang mencapai lebih kurang 30 cm. Untuk penyajiannnya, sate dan ketupat disajikan secara terpisah. Makanan ini dapat dijumpai di alun-alun Brebes pada malam hari. 


Kabupaten Brebes


Kabupaten Brebes
Lambang Kabupaten Brebes
Lambang Kabupaten Brebes
Motto: BERHIAS - Bersih, Hijau, Aman, Sehat

Locator kabupaten brebes.gif
Peta lokasi Kabupaten Brebes
Koordinat: -
Provinsi Jawa Tengah
Dasar hukum UU No. 13/1950
Tanggal -
Ibu kota Brebes
Pemerintahan
 - Bupati Hj. Idza Priyanti
 - DAU Rp800.671.665.000,-(2011)[1]
Luas 1.657,73 km2
Populasi
 - Total 1.742.511 jiwa
 - Kepadatan 1.051,14 jiwa/km2
Demografi
 - Suku bangsa Jawa
 - Agama Islam, Kejawen, Konghucu
 - Bahasa Indonesia, Jawa
 - Kode area telepon 0283
Pembagian administratif
 - Kecamatan 17
 - Kelurahan 297
 - Flora resmi  ????
 - Fauna resmi Kebo Ireng
 - Situs web www.brebeskab.go.id
Kabupaten Brebes adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Luas wilayahnya 1.657,73 km², jumlah penduduknya sekitar 1.732.719 jiwa (2010). Ibukotanya ada di Brebes. Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa Tengah.

Daftar isi

 

 

 

 

Sejarah

Ada beberapa pendapat mengenai asal - usul nama Brebes yang di antaranya berasal dari kata di antaranya Brebes berasal dari kata "Bara" dan "Basah", bara berarti hamparan tanah luas dan basah berarti banyak mengandung air. Keduanya cocok dengan keadaan daerah Brebes yang merupakan dataran luas yang berair.Karena perkataan bara di ucapkan bere sedangkan basah di ucapkan besah maka untuk mudahnya di ucapkan Brebes. Dalam Bahasa Jawa perkataan Brebes atau mrebes berarti tansah metu banyune yang berarti selalu keluar airnya.
Nama Brebes muncul sejak zaman Mataram. Kota ini berderet dengan kota-kota tepi pantai lainnya seperti Pekalongan, Pemalang, dan Tegal. Brebes pada saat itu merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tegal.
Pada tanggal 17 Januari 1678 di Jepara diadakan pertemuan Adipati Kerajaan Mataram se Jawa Tengah, termasuk Arya Martalaya, Adipati Tegal dan Arya Martapura, Adipati Jepara. Karena tidak setuju dengan acara penandatanganan naskah kerjasama antara Amangkurat Admiral dengan Belanda terutama dalam menumpas pemberontakan Trunajaya dengan imbalan tanah-tanah milik Kerajaan Mataram, maka terjadi perang tanding antara kedua adipati tersebut. Peristiwa berdarah ini merupakan awal mula terjadinya Kabupaten Brebes dengan Bupati berwenang .Sehari setelah peristiwa berdarah tersebut yaitu tanggal 18 Januari 1678, Sri Amangkurat II yang berada di Jepara mengangkat beberapa Adipati/ Bupati sebagai pengagganti Adipati-adipati yang gugur. Untuk kabupaten Brebes di jadikan kabupaten mandiri dengan adipati Arya Suralaya yang merupakan adik dari Arya Martalaya. Pengangkatan Arya Suralaya sekaligus titimangsa pemecahan Kadipaten Tegal menjadi dua bagian yaitu Timur tetap di sebut Kadipaten Tegal dan bagian barat di sebut Kabupaten Brebes.

Geografi

Peta Administrasi Provinsi Jawa Tengah
Kabupaten Brebes terletak di bagian Utara paling Barat Provinsi Jawa Tengah, di antara koordinat 108° 41'37,7" - 109° 11'28,92" Bujur Timur dan 6° 44'56'5" - 7° 20'51,48 Lintang Selatan dan berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi Jawa Barat. Penduduk Kabupaten Brebes mayoritas menggunakan bahasa Jawa yang yang mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain, biasanya disebut dengan Bahasa Jawa Brebes. Namun terdapat Kenyataan pula bahwa sebagian penduduk Kabupaten Brebes juga bertutur dalam bahasa Sunda dan banyak nama tempat yang dinamai dengan bahasa Sunda menunjukan bahwa pada masa lalu wilayah ini adalah bagian dari wilayah Sunda. Daerah yang masyarakatnya sebagian besar menggunakan bahasa Sunda atau biasa disebut dengan Bahasa Sunda Brebes, adalah meliputi Kecamatan Salem,Banjarharjo,dan Bantarkawung, dan sebagian lagi ada di beberapa desa di Kecamatan Losari,Tanjung,Kersana,Ketanggungan dan Larangan.
Berdasarkan naskah kuno primer Bujangga Manik (yang menceriterakan perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta Hindu Sunda yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke-16), yang saat ini disimpan pada Perpustakaan Boedlian, Oxford University, Inggris sejak tahun 1627, batas Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah Ci Pamali (sekarang disebut sebagai Kali Brebes atau Kali Pemali yang melintasi pusat kota Brebes) dan Ci Serayu (yang saat ini disebut Kali Serayu) di Provinsi Jawa Tengah.
Ibukota kabupaten Brebes terletak di bagian timur laut wilayah kabupaten. Kota Brebes bersebelahan dengan Kota Tegal, sehingga kedua kota ini dapat dikatakan "menyatu".
Brebes merupakan kabupaten yang cukup luas di Provinsi Jawa Tengah. Sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah. Bagian barat daya merupakan dataran tinggi (dengan puncaknya Gunung Pojoktiga dan Gunung Kumbang), sedangkan bagian tenggara terdapat pegunungan yang merupakan bagian dari Gunung Slamet.
Dengan iklim tropis, curah hujan rata-rata 18,94 mm per bulan. Kondisi itu menjadikan kawasan tesebut sangat potensial untuk pengembangan produk pertanian seperti tanaman padi, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan dan sebagainya.
Utara Laut Jawa
Selatan Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas
Barat Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan (Jawa Barat)
Timur Kabupaten Tegal, Kota Tegal

Karakteristik Wilayah Pantai

Pantai - pantai di Kabupaten Brebes merupakan tempat bermuaranya sungai besar dan kecil, yang menyebabkan daerah pantainya makin bertambah ke arah laut (prograding).Pantai di Brebes dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis pantai, yaitu: pantai delta ( Delta Losari dan Pemali), pantai teluk ( Teluk Bangsri ) dan pantai lurus ( Randusanga ). Berdasarkan tingkat perkembangan atau penambahan daerah pantainya, pantai delta mengalami perubahan paling dinamis, diikuti oleh pantai teluk kemudian oleh pantai lurus.
Pembagian zonasi pantai terdiri dari bagian barat mulai dari Losari ( Prapag Kidul dan Prapag Lor ), Teluk Bangsri sampai dengan sekitar muara sungai Nippon (Desa Sawojajar dan Kaliwlingi) baik untuk pengembangan konservasi tanaman bakau ( mangrove ) yang dapat berfungsi untuk pemulihan daya dukung lingkungan, sedangkan wilayah pantai bagian timur mulai sebelah timur sungai kamal sampai dengan Pantai Randusanga Kulon sangat baik untuk dikembangkan menjadi Kawasan Pelabuhan Antarpulau maupun Kawasan Pariwisata Pantai.
Perairan daerah pantai bagian barat relatif dangkal, untuk mencapai kedalaman laut 5 meter berjarak lebih kurang 2.25 km dari garis pantai, sedang di perairan bagian timur, kedalaman laut 5 meter, berjarak lebih kurang 1,4 km. Makin kearah lepas pantai kedalaman laut berubah secara gradual ( morfologi dasar lautnya landai ) dengan pola garis kontur tidak lagi mengikuti bentuk garis pantainya.
Wilayah pesisir pantai Kabupaten Brebes yang mempunyai panjang pantai ± 72,93 KM yang meliputi 14 desa di 5 kecamatan memiliki potensi yang tak ternilai bagi masyarakat. Perairan pantai tidak saja menjadi sumber pangan yang produktif, tetapi juga sebagai gudang mineral, alur pelayaran, tempat rekreasi dan juga sebagai tangki pencerna bahan buangan hasil kegiatan manusia. Besarnya sumber alam yang terkandung di dalamnya, hayati maupun non hayati serta aneka kegunaan yang bersifat ganda merupakan bukti yang tidak dapat disangkal, bahkan menjadi tumpuan harapan manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat di masa mendatang.

Nama-nama sungai

Sebagai daerah yang mempunyai wilayah cukup luas yang terdiri dari pegunungan dan wilayah pantai, terdapat sungai-sungai yang mempunyai arus cukup deras terutama saat musim hujan. Aliran sungai yang melintas pada umumnya membentang dari arah dataran tinggi di wilayah selatan (daerah hulu), ke dataran rendah di wilayah utara ( daerah hilir ) menuju ke Laut Jawa yaitu :

Pemerintahan

Satuan Kerja Perangkat Daerah

  • Sekretariat Daerah
  • Sekretariat DPRD
  • Badan Perencana Pembangunan Daerah
  • Inspektorat Daerah
  • Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
  • Badan Kepegawaian Daerah
  • Dinas Pendidikan
  • Dinas Perindustrian dan Perdagangan
  • Dinas Perikanan dan Kelautan
  • Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura
  • Dinas Peternakan
  • Dinas Kehutanan dan Perkebunan
  • Dinas Pariwisata, Kebudayaan,Pemuda dan Olah Raga
  • Dinas Perhubungan
  • Dinas Kesehatan
  • Dinas Sosial
  • Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi
  • Kantor Pengolahan Data dan Kearsipan
  • Kantor Informasi dan Kehumasan
  • Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
  • Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa
  • Dinas Koperasi dan UKM

Bupati yang Pernah Menjabat

  1. Arya Suralaya 1678 - 1683
  2. Pusponegoro I
  3. Pusponegoro II 1683 - 1809
  4. Pusponegoro III
  5. Singasari Panatayuda I 1809 - 1836
  6. Singasari Panatayuda II 1836 - 1856
  7. Singasari Panatayuda III
  8. Cakra Atmaja 1876 - 1880
  9. Cakranegara I 1880 - 1885
  10. Sumitra (Cakranegara II) 1885 -
  11. Martana 1907 - 1929
  12. Sajikun 1929 (8 Bulan)
  13. Ariya Purnama Hadiningrat 1920-1929
  14. Sutirta Pringga Haditirta 1936 - 1942
  15. Sunarya 1942 - 1945
  16. Sarimin Reksadiharja 1946
  17. Syatori 1946 - 1947
  18. Awal 1947
  19. Agus Miftah 1947 - 1948
  20. Sumarna 1948 - 1950
  21. Mas Slamet 1950 - 1956
  22. Mardjaban 1956 - 1966
  23. Sartono Gondosoewandito, SH 1967 - 1979
  24. Syafrul Supardi 1979 - 1989
  25. Hardono 1989 - 1994
  26. Syamsudin Sagiman 1994 - 1999
  27. Moh. Tadjudin Nuraly 1999 - 2001
  28. Drs. Tri Harjono (PLTH) Mei 2001 - Juli 2002
  29. Indra Kusuma Juli 2002 - s.d. Agustus 2010
  30. H. Agung Widiyantoro 10 Mei 2011 s.d. Desember 2012
  31. H. Idza Priyanti Desember 2012 s.d. sekarang (bupati terpilih)

Perwakilan

DPRD Kabupaten Brebes hasil Pemilihan Umum Legislatif 2009 tersusun dari 10 partai politik, dengan perincian sebagai berikut:
Partai Kursi  %
PDI-P 13 26
Partai Golkar 7 14
PKB 7 14
Partai Demokrat 6 12
PKS 5 10
PAN 4 8
PPP 4 8
Partai Gerindra 2 4
Partai Hanura 1 2
Partai Demokrasi Kebangsaan 1 2
Total 50 100

Pembagian Wilayah Administratif

Secara administratif Kabupaten Brebes terbagi dalam 17 kecamatan, yang terdiri atas 292 desa dan 5 kelurahan.
Dalam Pola Perwilayahan Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Brebes termasuk Wilayah Pembangunan II dengan pusat di Tegal. Kabupaten Brebes sendiri dalam perwilayahan pembangunan dibagi menjadi 3 Sub Wilayah Pembangunan (SWP) yaitu:
  1. SWP Ia, dengan pusat di Brebes, meliputi Kecamatan Brebes, Wanasari, Jatibarang dan Songgom. Sektor yang dapat dikembangkan adalah pertanian, khususnya sub sektor perikanan, sector perdagangan/ jasa dan sektor pemerintahan.
  2. SWP Ib, dengan pusat di Tanjung, meliputi Kecamatan Tanjung, Losari dan Bulakamba. Sektor yang dapat dikembangkan adalah sector perdagangan dan pertanian.
  3. SWP II, dengan pusat di Ketanggungan meliputi Kecamatan Ketanggungan, Banjarharjo, Larangan dan Kersana. Sektor yang dapat dikembangkan di wilayah ini adalah sektor pertanian khususnya sub sektor tanaman pangan antara lain meliputi sayur mayur, bawang merah dan lombok serta sektor pemerintahan.
  4. SWP III, dengan pusat di kota Bumiayu meliputi Kecamatan Bumiayu, Tonjong, Sirampog, Paguyangan, Bantarkawung dan Salem. Sektor yang dikembangkan adalah sektor pertanian, industri kecil, pariwisata dan perdagangan.
Kecamatan-kecamatan yang terdapat di Kabupaten Brebes, yaitu:

Transportasi

Ibukota kabupaten Brebes terletak sekitar 177 km sebelah barat Kota Semarang, atau 330 km sebelah timur Jakarta. Kabupaten ini dilalui jalur pantura, dan menjadi pintu masuk utama Jawa Tengah di sisi barat dari arah Jakarta/Cirebon, sehingga Brebes memiliki posisi yang cukup strategis. Selain itu, juga terdapat jalan provinsi sebagai jalur alternatif menuju ke kota-kota di Jawa Tengah bagian selatan seperti Purwokerto, Kebumen, dan Yogyakarta.
Terdapat pula Jalan Tol yang menguhubungkan propinsi Jawa Barat dengan Jawa Tengah yaitu ruas jalan tol Kanci - Pejagan sepanjang 35 KM yang 12 KM di antaranya melintasi wilayah Kabupaten Brebes yang pintu gerbangnya terdapat di desa Tegongan.Dengan adanya jalan tol ini, lalu-lintas semakin lancar terutama untuk yang menuju arah Purwokerto/Yogyakarta apalagi saat musim mudik lebaran.
Ada dua jalur rel kereta api dari arah Jakarta/Cirebon, yakni jalur menuju timur (Semarang) dan jalur menuju selatan (Purwokerto). Stasiun kereta api utama adalah Stasiun Brebes, di samping stasiun lainnya seperti: Tanjung, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Bumiayu, dll.

Perekonomian

  • Pertanian dan perkebunan
Bawang merah bagi Kabupaten Brebes merupakan trade mark mengingat posisinya sebagai penghasil terbesar komoditi tersebut di tataran nasional. Pusat bawang merah tersebar di 11 kecamatan (dari 17 kecamatan) dengan luas panen per tahun 20.000 - 25.000 hektar.
sentra bawang merah tersebar di Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tonjong, Losari, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Songgom, Jatibarang, dan sebagian Banjarharjo.
Sektor pertanian merupakan sektor yang dominan di Brebes. Dari sekitar 1,7 juta penduduk Brebes, sekitar 70 persen bekerja pada sektor pertanian. Sektor ini menyumbang 53 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Brebes, yang 50 persen dari pertanian bawang merah. Budidaya bawang merah diperkirakan mulai berkembang di Brebes sekitar tahun 1950, diperkenalkan warga keturunan Tionghoa yang tinggal di Brebes. Hingga kini budidaya bawang merah menjadi napas kehidupan masyarakat.
Berbagai varietas bawang unggulan juga dihasilkan dari Brebes, antara lain varietas Bima Brebes yang berwarna merah menyala, rasa lebih pedas, dan lebih keras dibandingkan bawang dari luar daerah atau luar negeri. Saat ini, sekitar 23 persen pasokan bawang merah nasional berasal dari Brebes. Sementara untuk wilayah Jawa Tengah, Brebes memasok sekitar 75 persen kebutuhan bawang merah.
Di sektor pertanian sebagai sektor dominan, Kabupaten Brebes tidak hanya menghasilkan bawang merah, namun terdapat komoditas lain. Berbagai komoditas lain yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan bagi para investor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar Kabupaten Brebes antara lain: kentang granula, cabe merah dan pisang raja, bawang daun dan kubis. Tanaman perkebunan yang berkembang antara lain : nilam, tebu, teh, cengkeh, kapas, kapulaga, mlinjo dan kopi jenis robusta. Produk buah - buahan yang cukup signifikan antara lain ; mangga, semangka dan rambutan.
  • Peternakan
Di luar sektor pertanian dan perkebunan, Kabupaten Brebes juga mempunyai potensi hijauan makanan ternak yang melimpah dan tersebar hampir di setiap kecamatan. Kondisi itu menjadikan kabupaten ini berkembang berbagai usaha peternakan baik jenis ternak besar maupun kecil antara lain; ternak sapi (jenis lokal sapi jabres), kerbau, domba, kelinci rex, ayam petelur, ayam kampung, ayam potong dan itik. Telur hasil ternak itik diolah oleh masyarakat setempat menjadi produk telur asin yang popularitas atas kualitasnya sangat dikenal dan tidak diragukan. Banyak yang menyebut Brebes adalah Kota Telur Asin.
  • Kehutanan
Di sektor kehutanan yang tersebar diwilayah bagian selatan, komoditas yang menjadi unggulan yaitu jati, pinus, mahoni dan sonokeling yang produksinya cukup mengalami peningkatan.
  • Pertambangan dan bahan galian
Kabupaten Brebes memiliki beberapa potensi sumber daya mineral yang potensial untuk dieksploitasi, meliputi batu kapur, trass, batu splite, dan batu bata, serta potensi sumber minyak bumi dan panas bumi.
  • Cadangan batu bara muda
Di wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan, ditemukan potensi cadangan batu bara muda di desa Bentarsari sebanyak 24,24 juta ton dengan kandungan minyak mencapai 5,30 liter per ton berdasarkan temuan Kementerian ESDM di tahun 2008. Kandungan batu bara muda ini baru dapat dimanfaatkan sekitara 50 sampai 100 tahun ke depan karena menunggu proses pelapukan dan pengkristalan
  • Perikanan
Sebagai salah satu daerah yang terletak dalam wilayah pantai utara Pulau Jawa, Kabupaten Brebes mempunyai 5 wilayah kecamatan yang cocok untuk mengembangkan produksi perikanan yakni Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung dan Losari. Hasil produksi perikanan yang menonjol meliputi; bandeng, udang windu, kepiting, rajungan, teri nasi, mujair dan berbagai jenis ikan laut yang lain. Hasil produk perikanan ini oleh masyarakat setempat telah dikembangkan usaha pembuatan Bandeng Presto Duri Lunak dan Terasi.
  • Industri
Sektor industri merupakan salah satu sektor penting dalam membantu laju perekonomian, oleh sebab itu keberadaan industri sebagai salah satu pilar perekonomian di Kabupaten Brebes telah memberi pengaruh dalam perekonomian daerah, meskipun secara demografi mata pencaharian sebagaian besar penduduk adalah sebagai petani.Kegiatan Industri di Kabupaten Brebes dibagi menjadi beberapa kelompok dan cabang yaitu kelompok industri formal cabang agro, kelompok indutri formal cabang tekstil dan kelompok indutri formal cabang logam, mesin dan elektronik.Industri yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri rumah tangga.
Kelompok industri besar merupakan industri formal agro (pabrik teh, pabrik jamur, pabrik gula dan gondorukem).Kelompok industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal. Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan. Sedangkan kelompok industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka.
Kelompok industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal. Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan. Sedangkan kelompok industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka.
Sektor industri yang potensial untuk dikembangkan adalah industri garam iodium diwilayah Kecamtan Wanasari dan Bulakamba, Industri garam curah dengan sentra produksi di wilayah kecamatan Losari, Tanjung, Wanasari dan Brebes, dan industri pengolahan bawang merah

Sarana kesehatan

Disamping adanya pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang tersebar di seluruh ibukota kecamatan dan di beberapa desa, terdapat pula rumah sakit - rumah sakit baik yang dikelola pemerintah maupun swasta yaitu :

Sarana pendidikan

Selain telah meratanya sarana pendidikan dari jenjang Sekolah Dasar sampai pendidikan menengah, terdapat pula beberapa pendidikan tinggi yaitu :
  • Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Islam Bumiayu, berdiri tahun 2009
  • Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Islam Bumiayu, berdiri tahun 2012
  • Universitas Muhadi Setiabudi, Jl Raya Pesantunan, Wanasari
Catatan : - Kedepan di Bumiayu akan berdiri Universitas yang merupakan gabungan dari Sekolah Tinggi yang ada, diharapkan sebelum tahun 2015 sudah terjadi merger (penggabungan) beberapa sekolah tinggi yang sudah berdiri. Pembangunan gedung untuk STKIP Islam Bumiayu dan STIE Islam Bumiayu dimulai sejak tanggal 18 April 2011, mulai tgl. 1 maret 2012 STKIP sudah menempati gedung baru di desa Pagojengan.

Pariwisata

Bangunan dan Tempat Bersejarah

Kebanyakan tempat yang bersejarah yang berbentuk arsitekur bangunannya merupakan peninggalan masa penjajahan Belanda
Masjid Agung Brebes

Wisata Kuliner dan Makanan Khas

  • Telur asin asli khas Brebes yang banyak di jual di kios-kios sebelah barat jembatan Kali Pemali
  • Sate kambing muda khas Brebes dengan bumbu kecap, bawang dan cabe rawit, yang tersebar disejumlah tempat seperti di pertigaan Tanjung, Kota Brebes, Ketanggungan dan Jatibarang dan tempat lainnya.
  • Rujak Belut Mak Ribut di desa Cigedong
  • Kupat Blengong dan Sate Blengong, merupakan sate yang terbuat dari daging blengong (sejenis itik) yang biasanya dimakan dengan ketupat, banyak terdapat di warung sekitar alun-alun kota Brebes
  • Pusat penjualan telur asin asli Brebes dan oleh - oleh khas Brebes lainnya di sepanjang Jl. Jend. Sudirman Ketanggungan
  • Bandeng Presto Duri Lunak khas Brebes yang banyak diproduksi oleh warga di sekitar Limbangan kota Brebes
  • Nasi lengko, menu sarapan pagi yang terdiri dari nasi, Ketimun, tahu, tauge, emping, sambal kacang dan kecap.
  • Tape ketan daun jambu, terbuat dari beras ketan (biasanya berwarna hijau) dan dikemas dengan menggunakan daun jambu, sehingga menambah aroma dan rasa.
  • Teh Poci Wasgitel, yaitu minuman teh yang wangi, sepet, legi dan kentel, merupakan minuman khas Kabupaten Brebes dan Tegal yang penyajiannya menggunakan poci dan cangkir yang terbuat dari tanah liat. Dihidangkan dalam keadaan panas dengan pemanis berupa gula batu.
  • Kerupuk rambak yang diprodukis di wilayah Bumiayu, Brebes yang terbuat dari kulit kerbau.
  • Kerupuk rambak (terbuat dari kulit lembu), di daerah Bumiayu
  • Bakso Dengkil, Kersana

Seni dan Budaya

Kesenian daerah yang berkembang antara lain :

Rupa-rupa


Tokoh terkenal

Berikut beberapa tokoh baik yang berskala nasional maupun daerah yang dilahirkan di Kabupaten Brebes

Legenda dan Cerita Rakyat

Berikut ini beberapa legenda dan cerita rakyat Brebes sebagai berikut :

Ormas, Perkumpulan / Asosiasi dan Sejenisnya

  • Persatuan Sepak Bola Brebes (Persab)
  • Asosiasi Bawang Merah Indonesia
  • Himpunan Intelektual Muda Peduli Brebes ( HIMPB )
  • Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB)
  • Keluarga Mahasiswa STAN Daerah Brebes (KMSDB)
  • Himpunan Mahasiswa Brebes Universitas Gadjah Mada ( HIMABES UGM )
  • Majelis Silaturahmi Warga Brebes (Masigab}
  • Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Maju Jaya Limbangan Wetan
  • Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Sumber Pangan Gandasuli
  • Kelompok ternak sapi Napak Tilas Desa Wlahar
  • Kelompok ternak sapi Cikoneng Sejahtera Desa Malahayu
  • Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Adem Ayem desa Pakijangan
  • Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) Jati Lestari Jatibarang
  • Sanggar Kesenian Langgeng Budaya Purwa, Kecamatan Losari
  • Komunitas Masyarakat Brebes (KOMBES)
  • Paguyuban Wong Brebes di Jabodetabek (PWBJ)

Alamat instansi

  • Kantor Bupati, Jl. P. Diponegoro No. 141 Brebes
  • Pendapa / rumah dinas Bupati Brebes, Kompleks Alun-alun Brebes
  • Gedung DPRD, Jl. Gajah Mada, Brebes
  • Markas Kodim0713 Brebes, Jl. Jend. Sudirman
  • Polres Brebes, Jl Jend. Sudriman No. 74 Brebes
  • Kejaksaan Negeri Brebes, Jl. Gajah Mada No. 66 Brebes
  • Pengadilan Negeri Brebes, Jl. A. Yani No. 89 Brebes
  • Badan Pusat Statistik (BPS) Brebes, Jl. MT. Haryono No. 74 Brebes
  • Badan Pertanahan Nasional/BPN Brebes, Jl. Yos Sudarso No. 3 Brebes
  • Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Bumiayi, Jl. Yos Sudarso No. 8 Brebes
  • Badan Perencanaan Pembangunan Daerah / Bappeda, Jl. Jend. Sudirman No. 159 Brebes
  • Dinas Pekerjaan Umum, Jl. Jend. Sudirman No. 159 Brebes
  • Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Jl. Jend. Sudirman No. 187 Brebes
  • Dinas Kesehatan, Jl. Dr. Wahidin No. 2 Brebes
  • Dinas Kelautan dan Perikanan, Jl. Yos Sudarso No. 8 Brebes
  • Dinas Peternakan, Jl. Jend. Sudirman No. 163 Brebes
  • Dinas Perhubungan, Jl. Veteran No. 14 Brebes

Beberapa proyek besar yang sedang dilaksanakan

  • Proyek pembuatan jalan tol ruas pejagan - Pemalang di seksi I dan II Pejagan - Brebes sepanjang 20,6 KM sebagai bagian tol trans jawa
  • Proyek pembuatan jalan lingkar utara Brebes - Tegal
  • Proyek pembangunan Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT)

Referensi