Jumat, 28 Desember 2012

makanan khas banyumas

Roti Kebo Kedai Superman

Mendengar namanya, Anda pasti aneh dan penasaran bukan? Menyusuri jalan HR Bunyamin kala malam hari, ada puluhan pedagang makanan yang layak di coba. Salah satunya, adalah roti kebo buatan Fredy (yang tengah naik daun ini. Roti kebo adalah roti bakar yang disantap dengan irisan pisang bakar. Roti tawar yang selesai dibakar ini langsung diiris dadu, sementara pisangnya, juga diiris menyamping.

Setelah itu, pisang dan roti disatukan dalam piring dan beri parutan keju dan taburan meises. Terakhir, pisang disiram dengan susu kental manis. Pisang yang dipakai Fredy adalah jenis pisang kepok yang rasanya manis. Hasilnya roti, bertabur keju ini tersaji dalam sepiring penuh dan tampak membumbung hingga setinggi 20 sentimeter.

"Inilah kenapa disebut kebo," ujar Fredy, karena porsinya, banyak sekali, tambahnya. Penikmat roti kebo cukup banyak. Porsinya yang besar itu pun membuat menu ini biasanya disantap berdua.Selain roti kebo, Fredy yang sebelumnya berbisnis makanan di Surabaya ini juga membuat menu yang tak kalah unik. Yakni pisang sarang walet. Pisang ini dibakar dan dirisi menyamping, lalu diberi parutan keju yang snagat banyak. Hingga menyerupai sarang burung walet.

"Keju yang sedikit membuat sajian jadi kurang enak," ujar Fredy. Biasanya pelanggan Fredy menikmati kedua santapan ini sambil menyeruput superman. Nama kedai ini rupanya berasal dari singkatan susu perah manis, yakni susu perah atau susu murni asli yang diaduk bersama gula.
Fredy yang berjualan mulai pukul 18.00 ini biasanya baru tutup menjelang pukul 04.00 dini hari. Tak kurang dari 10 liter susu dan puluhan loaf roti tawar ia habiskan untuk meladeni pelanggannya yang kebanyakan anak muda ini.

Roti Mendoan

Di Purwokerto, tempe mendoan adalah salah satu jajanan khas yang tak boleh dilewatkan. Namun saking banyaknya penjual kudapan khas ini, membuat sajian ini kini tak terlalu istimewa lagi. Namun apa yang terjadi jika ada roti yang isinya mendoan? Inilah kudapan yang tengah naik daun di Purwokerto.

Yakni menyantap roti mendoan atau roti yang didalamnya bukan berisi cokelat atau keju, tapi tempe mendoan. Unik bukan? Jika mampir ke pusat kota, jangan sampai terlewat untuk singgah di Rita Bakery. Di sini, Anda bisa mencicipi roti mendoan. Letak bakery shop ini di jalan Jenderal Soedirman nomor 296, tepat di depan alun-alun Purwokerto.

"Awalnya karena terinspirasi dari tempe mendoan," ujar Ibu Maria (39), Manager Rita Bakery. Inovasi terbaru yang dibuat bakery milik pengusaha Buntoro ini memang merupakan inovasi baru. Yakni memadukan rasa tradisional, ke dalam cita rasa barat.

Roti dicampur mendoan kan aneh? Namun siapa sangka peminatnya justru bejibun. Roti ini berbentuk bulat bulat agak lonjong. Didalamnya, diisi tempe mendoan goreng utuh. Lalu adonan roti beserta mendoannya ikut dipanggang di dalam oven. Agar lezat, roti ini juga dilengkapi dengan siraman saus tomat. "Kami buat jenisnya dari roti manis, tapi fillingnya mendoan," ucap Maria.
Peminatnya langsung banyak sejak roti ini diluncurkan pertama kali pada April 2006. Yang istimewa dari kehadiran roti ini adalah sajiannya yang hanya tersedia pada saat weekend tiba.

"Roti ini hanya kami produksi pada Sabtu dan Minggu," terang Maria. Alasannya, agar orang tidak bosan dan penasaran dengan kehadiran roti ini," tandas Maria. Selain roti mendoan, bakery shop yang memakai sistem open kitchen ini juga membuat lebih dari 50 jenis aneka roti manis lainnya, termasuk cake, danish, pastry, roti tawar dan donat. Jika penasaran, bisa datang ke tempat ini mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Ayam Ndadak Baturaden

Purwokerto memiliki kawasan wisata yang terkenal, bernama Baturaden. Jaraknya sekitar 17 kilometer dari pusat kota, menuju arah Gunung Slamet, di sebelah utara Purwokerto. Jika datang ke sini, jangan lupa coba cicipi ayam goreng yang langsung dibuat mendadak kala pesanan datang. Namanya rumah makan ayam "N'dadak".Maksudnya, ndadak motong, ndadak goreng, dan ndadak bikin sambal," ujar Ibu Patin (50) pemilik rumah makan ini.

Jika datang kesini, cukup jadikan terminal baturaden sebagai patokan. Sekitar 200 meter ke arah utara, ada sebuah ruma kayu berwarna hijau, yang kerap jadi tempat makan paling digemari di sini. Meski tanpa plang maupun spanduk, bertanya pada warga sekitar bisa jadi pilihan jika tersasar. "Semua orang pasti tahu," ujar ibu dua anak ini sambil tertawa.

Ide menjual ayam ‘ndadak ini, awalnya di tahun 1981, saat Baturaden mulai banyak dikunjungi wisatawan untuk berlibur. Karena letak kawasan ii di kaki gunung Slamet yang dingin, makan masakan yang pas, pastilah yang fresh dan hangat, terang Ibu Patin. Oleh karena itu, ia pun lantas berpikir untuk menjual masakan yang bisa disantap hangat-hangat pula.

Sebetulnya yang dibuat Patin sederhana saja, hanya ayam goreng dan sambal cobek yang disantap dengan nasi hangat dan lalapan segar. Namun kalau jadi demikian laris, tak lain karena ada Patin demikian ramah pada para pelanggannya. Untuk menyantap sajian ini pun, Patin membiarkan seluruh bagian rumahnya mulai dari ruang tamu hingga ruang tengah m,enjadi tempat makan.

Di atas bangku dan meja kayu, situasdi pedesaan akan langsung terasa jika datang ke sini. Pertama, Patin tak pernah bertanya apa yang diinginkan pembeli, pasalnya, hanya ada satu menu saja yang dijual ibu berbadan tinggi ini. Kedua, meski dibuat Ndadak, jika pembeli sedang banyak-bvanyaknya, Patin biasanya sudah menyiapkan ayam yang sudah diungkep bumbu ini untuk siap digoreng.

"Soalnya kalau pembeli lagi banyak, saya sudah siapkan ayam yang siap digoreng," jelasnya. Ayam yang dibuat Patin, hanya ayam kampung. Setelah dicuci bersih, ayam potong dan diungkep dengan kunyit, salam, sereh, jahe, bawang putih, kemiri, ketumbar dan kunyit.

Lalu Patin memasaknya di dalam panci yang dimasak di atas tungku batu. Biasanya masyarakat Jawa Tengah menyebutnya pawon. Setelah empuk, ayam siap digoreng. Sambil menunggu ayam digoreng, biasanya Pati menyiapkan sambal ndadak yang dibuatnya dari cabe merah gula merah, bawang putih, terasi dan sedikti garam. Setelah diulek di atas cobek, Patin akan menyiramkan sedikit minyak jelantah dari penggorengan ayam.

Aromanya? Sangat menggiurkan. Ayam disajikan dalam piring, dan bisa disantap sesuai selera. Ayamnya saya hitung dari yang tersisa di piring saja," tandas patin. Jika datang berdua, biasanya Patin menyajikan sekitar 6 sampai 8 potong ayam. Satu orang, tak terasa bisa menghabiskan sekitar 3 potong ayam sekali makan, terang Patin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar